@thesis{thesis, author={Khamelina Finda}, title ={Hubungan Antara Stres dalam Menyusun Skripsi dengan Insomnia pada Mahasiswi D IV Bidan Pendidik di STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta Tahun 2014}, year={2014}, url={http://digilib.unisayogya.ac.id/996/}, abstract={Latar Belakang: Gangguan tidur (insomnia) mengakibatkan perubahan kognitif, persepsi, perhatian, suasana hati dan peningkatan resiko kecelakaan. Gangguan tidur berdampak terhadap proses belajar, seperti penurunan konsentrasi, motivasi belajar, kesehatan fisik, kemampuan berfikir kritis, kemampuan berinteraksi dengan individu atau lingkungan di kampus dan penurunan menyelesaikan tugas. Hasil survei Warwick Medical School terhadap Negara di Afrika dan Asia sekitar 150 juta atau 20% orang dewasa mengalami gangguan tidur, di Indonesia sekitar 28 juta jiwa dan prevalensi penderita insomnia di Yogyakarta 45,19 % dari seluruh mahasiswa di Daerah Istimewa Yogyakarta. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara stres dalam menyusun skripsi dengan insomnia pada mahasiswi DIV Bidan Pendidik di STIKES Aisyiyah Yogyakarta tahun 2014. Metode: Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif korelatif, pendekatan waktu cross sectional. Sampel menggunakan mahasiswi semester VIII DIV Bidan Pendidik sebanyak 56 responden dan alat ukur dalam penelitian ini adalah kuesioner. Analisa data menggunakan Kendall tau. Hasil: Tingkat stres dalam kategori sedang yaitu 78,6% dan insomnia dengan kategori sedang yaitu 60,7%. Analisa dengan Kendall tau diperoleh pvalue 0,004 menujukkan ada hubungan yang signifikan antara stres dalam menyusun skripsi dengan insomnia. Korelasi koefisien 3,13. Simpulan: Ada hubungan antara stres dalam menyusun skripsi dengan insomnia pada mahasiswi DIV Bidan Pendidik di STIKES Aisyiyah Yogyakarta. Saran: Bagi mahasiswi agar lebih fokus dan konsentrasi pada saat menyusun skripsi, meningkatkan kesabaran dengan cara lebih mendekatkan diri kepada Allah, dan berfikir positif tentang penyusunan skripsinya pada saat sebelum tidur sehingga stres dan insomnia yang dialami dapat dikendalikan.} }