@thesis{thesis, author={HARRYMURTI JANUARY }, title ={LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN YOGYAKARTA CONVENTION HOTEL}, year={2016}, url={http://e-journal.uajy.ac.id/10165/}, abstract={Salah satu industri wisata yang sedang berkembang di kota-kota besar di Indonesia adalah industri MICE. MICE merupakan akronimbahasa Inggris dari "Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition" (Indonesia: Pertemuan, Insentif, Konvensi, dan Pameran). MICE di Indonesia masih dalam proses berkembang, salah satu kota yang memiliki peluang mengambil bagian dalam proses pengembangan MICE di Indonesia adalah Yogyakarta. Untuk mendukung proses pengembangan industri MICE, fasiltas penunjang kegiatan konvensi seperti Convention Hotel, yang dimiliki kota Yogyakarta dirasa kurang. Di Yogyakarta, hotel yang memiliki fasilitas penunjang konvensi tidak lebih dari 10 hotel yang terdata dan fasilitas yang disediakan oleh hotel- hotel tersebut belum mampu menutupi kebutuhan ruang konvensi dengan skala besar. Oleh karena itu perencanaan Convention Hotel ini diharapkan mampu menguatkan kota Yogyakarta sebagai salah satu kota dengan perkembangan industri MICE terbaik di Indonesia.Convention Hotel merupakan hotel yang mengkhususkan bisnisnya untuk pertemuan dan konferensi. Tamu datang untuk melakukan seminar, pameran, peluncuran produk dan pertemuan besar lainnya. Convention Hotel sebagai fasilitas yang akan digunakan para visitor internasional baiknya memiliki kesan yang menarik. Kesan dinamis merupakan salah satu kesan yang diharapkan mampu memenuhi ketertarikan akan fasilitas MICE di Yogyakarta. Bangunan yang dinamis merupakan wujud dari kreatifitas dalam banyaknya ide yang ada. Pendekatan arsitektur yang digunakan dalam perancangan ini adalah langgam arsitektur HighTech, yang mampu mewujudkan kesan-kesan dinamis yang dibutuhkan sebagai salah satu wujud perkembangan dari bangunan modern. Convention Hotel akan di bagi menjadi 2 zona, yaitu zona hotel dan zona convention. Karakter dinamis dengan pendekatan arsitektur High Tech didapatkan dengan mengolah suprasegmen arsitektur yaitu garis, bentuk, warna, tekstur, material dan skala. Pengolahan bentuk curve yang dominan menguatkan karakter dinamis bangunan. Karakter dinamis juga diaplikasikan pada sirkulasi di dalam bangunan yang menyerupai garis flow. Penggunaan material baja dan kaca tempered dengan mengekspos struktur merupakan konsep arsitektur High Tech yang diterapkan di dalam bangunan} }