@thesis{thesis, author={MUSTIKAWATI TANAYA }, title ={PRODUKSI ANGKAK OLEH Monascus purpureus, Went. PADA SUBSTRAT AMPAS TAPIOKA (ONGGOK) DAN AMPAS TAHU DENGAN PERBANDINGAN KARBOHIDRAT DAN PROTEIN }, year={2000}, url={http://e-journal.uajy.ac.id/9374/}, abstract={Produksi angkak dengan menggw1akan berbagai substrat termasuk limbah ampas tapioka dan ampas tah.u telah banyak diteliti mengingat semakin pentingnya angkak sebagai alternatif pengganti pigmen sintetis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kebutuhan karbohidrat dan protein dengan perbandingan yang paling baik dari substrat ampas tapioka (onggok) dan ampas tabu dengan mengacu pada perbandingan karbohidrat dan protein beras yang biasa digunakan sebagai substrat fermentasi produksi angkak Metode penelitian yang digunakan terdiri dari : tahap perbanyakan kultur, tahap persiapan sustrat dan persiapan inokulum, tahap inokulasi dan fermentasi, pemanenan produk, serta analisis yang terdiri dari kadar pigmen, rendemen, dan kelarutan pigmen dalam air. Rancangan yang digunakan adalah RAL per analisis, dengan 3 perlakuan dan 2 kali ulangan untuk tiap perlakuan, serta uji DMRT dengan taraf 5% untuk melihat ada tidaknya beda nyata antarperlakuan dan dengan kontrol (beras). Perlakuan terdiri dari konsentrasi karbohidrat terhadap protein (9 dan 9,5), konsentrasi protein terhadap karbohidrat (0,5 , 1,0 , 1,5) yang saling dikombinasikan, dan perlakuan waktu inkubasi (6 , 9 , dan 12 hari). Terdapat juga kontrol (beras) dan limbah tunggal (onggok dan ampas tabu). Dari basil penelitian karbohidrat, dan protein campuran limbah dengan perbandingan 9,5 : 1,0 mencapai basil tertinggi dibanding dengan perbandingan lain pada waktu inkubasi 9 hari yaitu rendemen 46,65% yang tidak beda nyata terhadap kontrol, kadar pigmen 1,582 satuan unit absorbansi, dan kelarutan pigmen dalam air dengan suhu 80°C sebesar 1,250 satuan unit absorbansi waktu inkubasi 9 hari, serta kelarutan pada waktu inkubasi 12 hari pada suhu 100°C yaitu sebesar 1,130 satuan unit absorbansi yang nyata lebih tinggi terhadap substrat beras. } }