@thesis{thesis, author={LAMMA’ PONGKALUA’ YHOGIES }, title ={EVALUASI GEOMETRIK JALAN (Studi Kasus Ruas Jalan Pembangkit Listrik Bumi PT. Sarula Operation Limited Sumatera Utara STA 0+000 Sampai STA 1+656)}, year={2016}, url={http://e-journal.uajy.ac.id/9859/}, abstract={Pembangunan jalan raya yang dilaksanakan untuk kendaraan berat di Kecamatan Pahae Julu, Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara dikarenakan daerah tersebut memiliki aktivitas yang cukup tinggi akibat daerah tersebut merupakan kawasan pertambangan batu bara sehingga adanya volume dan jenis kendaraan berat yang melintas di daerah ini maka perlu penanganan khusus untuk infrastuktur jalan raya. Untuk perancangan jalan raya yang baik, bentuk geometriknya harus dirancang sedemikian rupa sehingga jalan dapat memberikan pelayanan yang optimal terhadap lalu lintas. Sedangkan metode yang di gunakan untuk menghitung geometrik jalannya yaitu alinyemen horisontal dan alinyemen vertikal menggunakan Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota (TPGJAK) Tahun 1997, lalu hasil seluruh perhitungan dibandingkan dengan cara membandingkan beberapa nilai parameternya ada di lapangan dengan perhitungan manual yang telah dihitung apakah sudah sesuai dengan nilai standart Binamarga, kalau sudah sesuai berarti tikungannya aman dan nyaman bagi pengendara. Data-data dan hasil perhitungan alinyemen horisontal yang telah dihitung sebelumnya dengan menggunakan metode AASHTO (American Association of State Highway and Transportation Officials) dinyatakan tidak aman bagi pengendara bila dibandingkan dengan Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota (TPGJAK) Tahun 1997, hasilnya menunjukan bahwa di beberapa tikungan yang memiliki jarak yang berdekatan terjadi overlapping. Maka dari permasalahan tersebut, diasumsikanlah kecepatan rencana sebesar 30 km/jam pada metode Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota (TPGJAK) Tahun 1997 dengan hasil yang aman di seluruh tikungan, sebagai pembanding metode AASHTO (American Association of State Highway and Transportation Officials) dengan asumsi kecepatan 40 km/jam.} }