@thesis{thesis, author={Purbasari Elliana Dwi }, title ={INGAS WATER PARK di KLATEN Sebagai Pengembangan Obyek Wisata Air }, year={2008}, url={http://e-journal.uajy.ac.id/9955/}, abstract={Ingas Water Park di Klaten merupakan taman rekreasi air yang merupakan arahan pengembangan dari obyek wisata Sumber Air Ingas, Cokrotulung, Klaten. Ingas Water Park merupakan taman wisata air yang termasuk dalam klasifikasi Taman Air Sungai dimana Ingas Water Park terletak pasa Sumber Air Ingas dan Sungai Pusur yang akan dijadikan daya tarik utamanya. Ingas Water Park merupakan tempat rekreasi terbuka yang merupakan taman air aktif dan taman air pasif. Klasifikasi taman air aktif bisa dilihat dari kegiatan utama yang terdapat di dalam water park dengan sifat kegiatannya yang lebih menekankan pada sifat kedinamisan air. Sedangkan taman air pasif akan disajikan pada view ke arah Sungai Pusur dimana lebih menekankan pada sifat statis air. Permasalahan yang diambil adalah bagaimana wujud rancangan waterpark tersebut dapat membantu pengunjung merasakan suasana atraktif, refreshing, dan experience yang ditunjukkan oleh karakter air dan elemen arsitekturalnya. Pemecahan masalah dianalisis dengan cara pendekatan kata kunci yang kemudian dapat diketahui elemen air dan arsitektural yang ditransformasikan pada setiap suasananya. Suasana Atraktif mempunyai karakter adanya suatu pergerakan, dinamis, kekontrasan suasana dengan karakter air yang muncul Static water, dinamic water, reflektivity, sound, aerated jet, falling water dan formed jet. Dari karekter-karakter tersebut ditransformasikan dalam elemen air sebagai garis dan air sebagai bidang. Suasana refreshing mempunyai karakter air yang muncul static water, singled aktive jet dan sound yang kemudian ditransformasikan dalam elemen air sebagai titik, air sebagai garis, dan air sebagai bidang. Sedangkan suasana dan aktif dengan karakter air yang mucul static water, dinamic water, sound dan falling water yang kemudian ditransformasikan ke dalam air, ketiga suasana tersebut juga diransformasikan melalui elemen arsitektural seperti garis, warna, bentuk, tekstur, dan sirkulasi. Penerapan air sebagai titik dapat dilihat dari Mata air Ingas yang digunakan sebagai acuan penataan massa pada site. Area Mata Air yang merupakan penerapan air sebagai titik juga digunakan sebagai area rekreasi pasif dimana lebih menekankan sifat statis air yang merupakan perwujudan suasana refreshing. Air sebagai garis diterapkan pada sirkulasi pejalan kaki menuju area tiap-tiap kelompok kegiatan atau setiap wahana yang lebih bersifat aktif yang bisa membantu perwujudan suasana atraktif dan experience. Sedangkan penerapan air sebagai bidang dapat diwujudkan pada dinding-dinding kaca yang dialiri air dan kolam statis yang dapat membantu perwujudan suasana refreshing pada ruang-ruang penerima maupun wahananya. } }