@thesis{thesis, author={ANSYAH NUROHIM}, title ={ANALISIS PENGARUH CHARACTER DAN CAPACITY DALAM PEMBIAYAAN TERHADAP PEMBIAYAAN BERMASALAH}, year={2017}, url={http://elibrary.almaata.ac.id/830/}, abstract={Pembiayaan bermasalah adalah suatu keadaan dimana nasabah tidak sangup lagi membayar sebagian atau seluruh kewajibanya kepada bank sepertimana yang telah dijanjikan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan dan bagaimna pengaruh character dan capacity terhadap pembiayaan bermaslah yang terjadi di BPRS Barokah Dana Sejahtera. Metode penelitian yang digunakah adalah analisis regresi berganda. Jenis penelitian ini merupakan penelitian diskriptif kuantitatif. Jumlah sampel nasabah yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 43 nasabah BPRS BDS yang diambil dengan metode sampling. Yang kemudian dari data tersebut diolah dengan alat analisis regresi linier berganda yang pengujiannya menggunakan uji T dan uji F dengan bantuan IBM SPSS Statistic 20. Hasil analisis uji t menunjukkan bahwa Faktor character nasabah pembiayaan secara statistik berpengaruh positif dan signifikan terhadap pembiayaan bermasalah, hal ini dapat dilihat dari koefisien regresi sebesar 0,015 dan nilai t hitung sebesar 2,549. Dari hasil uji tersebut dapat disimpulkan bahwa faktor character nasabah pembiayaan berpengaruh terhadap pembiayaan bermasalah, faktor capacity nasabah pembiayaan secara statistik berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan menjadi nasabah, hal ini dapat dilihat dari koefisien regresi sebesar 0,017 dan nilai t hitung sebesar 2,486. Dari hasil uji tersebut dapat disimpulkan bahwa faktor capacity nasabah pembiayaan mempunyai pengaruh terhadap pembiayaan bermasalah. Pada uji F menunjukkan bahwa variabel character dan capacity secara bersama-sama berpengaruh positif signifikan terhadap pembiayaan bermasalah, uji-f menjelaskan bahwa f hitung bernilai 15,537 bernilai positif. F hitung 15,537 > 2,84 signifikan 0,000 < 0,05. Adapun koefisien determinasi R² = 0,409 yang berarti 40,9 % dari variasi variabel terikat (dependen) dapat dijelaskan oleh variasi variabel bebasnya (independen), sedangkan 59,1 % lainnya dijelaskan oleh variasi variabel lain di luar penelitian ini.} }