@thesis{thesis, author={Ridwan Mohammad}, title ={Usulan Tata Letak Fasilitas Produksi Di Cv. Muga Jaya}, year={2019}, url={http://elibrary.unikom.ac.id/id/eprint/1244/}, abstract={Perancangan tata letak pabrik mempunyai peranan penting dalam penempatan mesin atau fasilitas yang berkaitan dengan produksi. Sehingga diperlukan kedekatan jarak antar departemen agar proses produksi lebih lancar dan menghasilkan ongkos material handling yang kecil. Perusahaan CV.Muga Jaya memiliki kendala pemindahan bahan antar departemen yang bermula dari kondisi departemen dengan luas lantai yang besar. Kemudian memiliki kendala ekonomi berupa mesin-mesin dijual. Sehingga memiliki jumlah mesin yang sedikit dan tidak sebanding dengan luas lantai yang besar. Akibatnya yaitu jarak departemen berjauhan dan ongkos material handling menjadi besar, terutama pada jarak departemen receiving, penimbangan, pemotongan dan pentakaran kimia.Dalam proses perancangan tata letak fasilitas, metode pertama yang digunakan yaitu metode konvensional. Penggunaan metode ini untuk mencari alternative-alternative layout berdasarkan ARD yang telah dibuat dan dihitung masing-masing ongkos dari pemindahan bahan. Kedua yaitu metode ALDEP. Penggunaan metode ALDEP sangat cocok untuk mencari layout alternative secara otomatis hasilnya dapat dilihat dari cleseness rating yang terbesar. Ketiga yaitu memodelkan dengan simulasi ProModel diantaranya yaitu dari layout awal, layout dari alternative ARD terdiri dari 8 layout dan layout usulan pada metode ALDEP. Masing-masing layout dibuat eksperimen untuk diketahui layout yang terbaik berdasarkan dari peningkatan hasil produksi dan ongkos material handling. Hasil yang diperoleh dalam perancangan tata letak fasilitas di CV.Muga Jaya yaitu OMH awal sebesar Rp 1449,88 dan OMH usulan sebesar Rp 530,987 untuk satu kali pengerjaan dengan penyusutan ongkos sebesar 63%. Sedangkan pada layout usulan metode ALDEP didapatkan OMH sebesar Rp 520,570 untuk satu kali pekerjaan dengan mengalami penurunan sebesar 64% dari ongkos material handling awal. Sehingga layout usulan yang terpilih yaitu layout usulan dari metode ALDEP. Hasil simulasi ProModel pada model awal didapatkan total OMH sebesar Rp 2.183.806 dengan total produksi sebanyak 38 produk dan untuk membuat 1 buah produk outsol sebesar Rp 57.469. Sedangkan simulasi pada model usulan didapatkan total OMH sebesar Rp 2.135.475 dengan total produksi sebanyak 51 produk dan untuk membuat 1 buah produk outsol sebesar Rp 41.872. OMH mengalami penyusutan sebesar 27% sedangkan pada output produksi meningkat sebesar 25%.} }