@thesis{thesis, author={Situngkir Maria Kartini}, title ={Perancangan Lean Manufacturing Menggunakan Wam, Valsat Dan Simulasi Di Pt Waskita Beton Precast Tbk Plant Subang}, year={2018}, url={http://elibrary.unikom.ac.id/id/eprint/545/}, abstract={PT Waskita Beton Precast Plant Subang merupakan anak dari PT Waskita Karya yang bergerak dalam bidang konstruksi untuk menghasilkan beberapa produk salah satunya Spun Pile. Pembangunan jalan tol merupakan solusi dalam mengatasi kemacetan sehingga diperlukan Spun Pile (tiang pancang) sebagai media penghubung antar trase jalan berupa jembatan yang sebelumnya terpisahkan oleh sungai, rawa ataupun lembah. Tingginya permintaan Spun Pile terkadang tidak dapat terpenuhi karena kurang efektif dan efisiennya proses produksi seperti terjadinya penumpukan bahan baku, WIP sampai produk jadi merupakan ciri adanya suatu pemborosan. Lean Manufacturing merupakan pendekatan yang tepat dalam mengidentifikasi dan mengeliminasi pemborosan. Tahapan dalam perancangan lean manufacturing pada proses produksi secara garis besar dimulai dari pembuatan Value Stream Mapping untuk mengetahui alur produksi mulai dari supplier sampai kepada konsumen. Selanjutnya identifikasi pemborosan dengan WAM dan memilih tools yang digunakan untuk analisis pemborosan menggunakan VALSAT dan terakhir membuat perbandingan simulasi keadaan nyata di perusahaan dan simulasi hasil rekomendasi perbaikan. Hasil penelitian menunjukkan peringkat waste tertinggi yaitu penyimpanan yang berlebih (Uncessary Inventory) sebesar 18.10% dan tools terpilih untuk analisis adalah PAM dan SCRM. Berdasarkan analisis maka rekomendasi perbaikan yang dapat diberikan yaitu menambah jumlah mesin pada steaming yang awalnya 5 bak menjadi 7 bak uap, menjadikan tiga tempat receiving menjadi hanya 1 tempat dengan jarak yang paling dekat dengan lokasi cutting dan menghilangkan aktivitas yang tidak memiliki nilai tambah dengan memiliki lemari safety, memiliki alat pendingin otomatis dan menentukan agar tidak terjadi lagi aktivitas mengukur. Simulasi promodel sebelum perbaikan menghasilkan 116 Spun Pile setiap hari (dalam keadaan nyata dihasilkan maksimal 108 Spun Pile dan tidak jauh berbeda dengan hasil simulasi promodel) dan setelah dilakukan rekomendasi perbaikan meningkat menjadi 131 Spun Pile.} }