@thesis{thesis, author={Setiaji Purnomo}, title ={Aktivitas Komunikasi Dalam Tradisi Pembuatan Keris Di Desa Bejiharjokabupaten Gunungkidul Yogyakarta}, year={2019}, url={http://elibrary.unikom.ac.id/id/eprint/785/}, abstract={Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran secara mendalam mengenai aktivitas komunikasi dalam tradisi pembuatan keris di desa bejiharjo kabupaten gunungkidul Yogyakarta. Dengan melihat Situasi komunikatif, Peristiwa komunikatif dan Tindakan komunikatif Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan metode deskriptif. Dengan teknik pengumpulan data yang digunkan adalah wawancara mendalam, observasi partisipan, studi pustaka, dokumentasi dan internet searching. Sedangkan objek penelitian dalam penelitian ini adalah tradisi pembuatan keris serta subjek penelitian dalam penelitian ini adalah Mpu Keris, beserta dua informan pendukung, dengan menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian aktivitas komunikasi dengan rumusan masalah Situasi komunikatif yang bersifat sakral walaupun berlangsung dengan sederhana dan tradisional, Peristiwa komunikatif memiliki makna yang mendalam didalamnya terdapat kidung, doa-doa isi pesan yang terkandung dalam peristiwa sebagai sarana memohon keselamtan dan kelancaran kepada Tuhan dan rasa hormat kepada leluhur yang diungkapkan menggunakan bahasa verbal dan nonverbal mulai dari tahap persiapan, pelaksanaan, hingga tahap penyerahan keris, dan Tindakan komunikatif berupa permohonan, seperti pengharapan kepada Tuhan, pernyataan dengan kewajiban menyerahkan uang mahar dan menyediakan sesaji serta perilaku non verbal adalah dengan mengelilingi besalen untuk berkomunikasi dengan alam dan makhluk lain, serta adanya uluk salam sebagai bentuk pernghormatan kepada mpu dan hasil karyanya.Peneliti menyimpulkan bahwa tradisi pembuatan keris ini merupakan sarana permohonan keselamatan dan kelancran serta rasa hormat sebagai bentuk ketaatan masyarakat kepada Tuhan dan leluhurnya serta untuk menjaga keberlangsungan tradisi pembuatan keris.Peneliti menyarankan bahwa masyarakat harus menjaga warisan budaya yang telah ada sejak dahulu agar tradisi yang terbentuk dapat terus berlangsung. Masyarakat perlu miliki rasa kepedulian atas budaya yang dimiliki dan ikut melestarikan kebudayaan kepada generasi penerus, sehingga dapat menjadi warisan budaya dunia dimasa mendatang} }