@thesis{thesis, author={Jainiyah Jainiyah}, title ={IMPLEMENTASI PROGRAM GERAKAN LITERASI SEKOLAH (GLS) DALAM MENINGKATKAN MINAT BACA PESERTA DIDIK (STUDI MULTI SITUS DI SMPN 1 BANGIL DAN SMPN 3 BANGIL, KABUPATEN PASURUAN)}, year={2023}, url={http://elibs.unigres.ac.id/1522/}, abstract={Program literasi sekolah merupakan upaya membangun ekosistem sekolah yang baik melalui membaca yang melibatkan komunitas sekolah, baik di dalam maupun luar sekolah. Akan tetapi, implementasi program literasi ini mayoritas melibatkan komunitas di dalam sekolah saja, dan tidak melibatkan komunitas di luar sekolah. Hal ini terjadi pula di SMPN 1 Bangil dan SMPN 3 Bangil, Kabupaten Pasuruan. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis implementasi program literasi dan capaiannya di SMPN 1 Bangil dan SMPN 3 Bangil, Kabupaten Pasuruan. Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan kualiatif. Metode yang digunakan adalah memahami dan mengobservasi fenomena dan obyek tentang apa yang terjadi, seperti perilaku, persepsi, motivasi, dan tindakan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) implementasi program literasi di SMPN 1 Bangil diwujudkan dengan pengadaan perpustakaan, membentuk tim GLS, pengadaan perpustakaan, kegiatan literasi hari kamis, Jumat, dan Sabtu, mewajibkan setiap kelas untuk memiliki sudut baca, membuat mading per kelas dan papan mading di sekolah, bekerjasama dengan pihak lain untuk menyediakan sumber bacaan, membentuk komunitas penulis dan wartawan sekolah, penerbitan karya siswa, mendampingi siswa dalam kegiatan penulisan Karya Tulis Ilmiah, serta mengadakan lomba literasi. Adapun implementasi program GLS di SMPN 3 Bangil diwujudkan dalam pengadaan perpustakaan, kegiatan rutin membaca selama 1 jam pelajaran setiap hari Senin, pengadaan kafe baca, mewajibkan setiap kelas untuk memiliki pojok baca, membuat mading, membentuk komunitas penulis dan wartawan sekolah serta mengadakan lomba literasi. Faktor pendukung program ini adalah: partisipasi komunitas sekolah, antusiasme siswa yang tinggi, bantuan dari Dinas Perpustakaan Daerah, lingkungan sekolah yang kondusif, serta dukungan dari orang tua siswa. Sedangkan tantangan program ini antara lain: rendahnya kualitas dan keterlibatan semua guru terhadap program literasi, dukungan dari satuan pendidikan yang belum maksimal, serta kurangnya waktu untuk peningkatan kapasitas para stockholder sekolah. Oleh Karena itu, solusi untuk mengatasi masalah implementasi program literasi di SMPN 1 Bangil dan SMPN 3 Bangil yaitu: mengadakan workshop khusus untuk guru berkaitan dengan enam dimensi literasi dan upaya peningkatan kapasitas anak lebih dari sekadar baca-tulis.} }