@thesis{thesis, author={Fine Ageng Darojat FAD}, title ={Pengaruh Kualitas Aset dan Loan to Funding Ratio terhadap Rasio Kecukupan Modal yang di Moderasi oleh Risiko Kredit pada Perbankan Indonesia yang Go Public Tahun 2021}, year={2022}, url={http://eprints.ahmaddahlan.ac.id/id/eprint/92/}, abstract={Perekonomian yang semakin meningkat berakibat pada lebih banyak modal yang diperlukan suatu perusahaan untukpeningkatan perolehannya, tak terkecuali pada perbankan. Negara dikatakan berhasil dalam perekonomian apabila stabilitas laju kinerja perbankannya dalam posisi yang baik jika dilihat dari segi peredaran uang yaitu salah satunya penyediaan dana atau penyaluran kredit. Penyaluran kredit sebagai faktor yang penting bagi bank dalam rangka pengembangan usaha dan menampung kerugian serta mencerminkan kesehatan bank yang bertujuan untuk menjaga kestabilan bank. Standart penyaluran kredit diperlukan agar dapat menjamin pelayanan pada sebuah bank, melindungi bank dari kegagalan (risiko) seperti risiko kredit macet serta menjamin berkelanjutan bank. (Kuncahyo 2016) Dalam perbankan bisa terdapat risiko kegagalan. Risiko tersebut dapat berupa tidak lancarnya pembayaran oleh debitur yang menyebabkan kredit bermasalah sehingga mempengaruhi bank dalam menyalurkan kreditnya. Sangat penting bagi pihak bank untuk meneliti terlebih dahulu apakah debitur mampu mengembalikan pinjaman itu atau tidak (Putri dan Akmalia, 2016). Masa Pademi Covid-19 menjadi tantangan tersendiri bagi perusahaan perbankan dalam mempertahankan kecukupan modal yang dimilikinya. Ketentuan tentang kecukupan modal perusahaan sebelumnya pernah dibahas dalan berita yang ditulis oleh Republika.co.id (Intan, 2020). Pandemi Covid-19 berdampak terhadap perlambatan aktivitas perekonomian termasuk industri perbankan di Indonesia. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kredit perbankan tumbuh sebesar 1,04 persen pada Agustus 2020 setelah mengalami kontraksi yang cukup dalam pada April hingga Juni 2020. Kemudian rasio permodalan bank atau capital adequacy ratio (CAR) masih terjaga level yang cukup tinggi pada Agustus 2020 sebesar 23,39 persen dibandingkan triwulan dua 2020 sebesar 22,50 persen. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif. Sampel sebanyak 34 poerbankan dengan pengambilan data melalui web BEI. Hasil penelitian menyatakan bahwa Kualitas asset berpengaruh terhadap kecukupan modal, Loan to funding ratio berpengaruh signifikan terhadap kecukupan modal, Kualitas asset yang dimoderasi oleh risiko kredit berpengaruh signifikan terhadap rasio kecukupan modal, Loan to funding ratio yang dimoderasi oleh risiko kredit berpengaruh signifikan terhadap rasio kecukupan modal.} }