@thesis{thesis, author={HUSNA HULFATHUL}, title ={DEKULTURASI BENTUK SENI PERTUNJUKAN MUSIK HADRROH DI DESA GERISAK SEMANGGLENG KECAMATAN SAKRA BARAT LOMBOK TIMUR}, year={2020}, url={http://eprints.hamzanwadi.ac.id/4680/}, abstract={Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan perkembangan, dekulturasi, dan bentuk pertunjukan musik Hadrroh TPQ Darul Mujahidin di Desa Gerisak Semanggleng Sakra Barat. Dengan menggunakan teori dasar dekulturasi dari (Susetyo, 2005: 9) dekulturasi yaitu mengambil unsur-unsur baru dari kebudayaan baru yang timbul karena perubahan situasi yang baru. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik triangulasi data yaitu observasi, wawancara dan pengumpulan data dengan dokumentasi. Analisis data yang digunakan terdiri dari tiga tahapan yaitu data collection (pengumpulan data), reduction (reduksi data), dan data display (penyajian data). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perkembangan terjadi sejak awal kehadiran musik Hadrroh yang direspon dan disambut baik oleh masyrakat, bahkan tampil di berbagai acara perayaan hari besar islam. Untuk memenuhi kebutuhan suatu pertunjukan agar terlihat lebih modern dan tidak ketinggalan zaman, maka grup musik ini mengalami perubahan berupa dekulturasi pada bentuk pertunjukannya. Hal itu terlihat dari penambahan elemen musik keyboard. Adapun bentuk pertunjukan musik Hadrroh tersebut dibagi menjadi dua bentuk pertunjukan yaitu pertunjukan rutin sebagai sarana ibadah dan pertunjukan non-rutin/ritual sebagai sarana hiburan. Kata Kunci: Dekulturasi, Bentuk Pertunjukan, Musik Hadrroh} }