@thesis{thesis, author={INGGRIANI PIA and PERMANADEWI EKA FAHIRA}, title ={TA: PENGARUH JUMLAH BAHAN PEREKAT, SUHU, DAN WAKTU OPERASI PADA PEMBUATAN BAHAN BAKAR PADAT DARI LIMBAH BUDIDAYA JAMUR (LOG) DENGAN PROSES TOREFAKSI}, year={2020}, url={http://eprints.itenas.ac.id/1213/}, abstract={Jamur memiliki kandungan gizi yang tinggi, misalnya jamur tiram mengandung berbagai macam asam amino essensial, protein, lemak, mineral dan vitamin. Hal ini menyebabkan permintaan masyarakat akan jamur tersebut semakin meningkat dan menimbulkan peluang usaha budidaya jamur yang menguntungkan. Namun limbah yang dihasilkan dari budidaya jamur menimbulkan permasalahan contohnya baglog jamur. Baglog jamur merupakan media tanam jamur yang akan berkurang nutrisinya sehingga harus diganti dengan yang baru lalu menjadi limbah dan hingga saat ini pemanfaatannya belum optimal. Salah satu cara untuk memanfaatkan limbah budidaya jamur agar menghasilkan produk bernilai ekonomis yang tinggi yaitu dengan mengolahnya menjadi bahan bakar alternatif dalam bentuk briket menggunakan proses torefaksi. Tujuan dari penelitian ini adalah memanfaatkan limbah budidaya jamur untuk dijadikan briket dan menentukan kondisi terbaik proses pembuatan briket dari limbah baglog jamur dengan proses torefaksi berdasarkan variasi temperatur (200°C, 250°C, 300°C, dan 350°C), rasio perbandingan variasi bahan perekat terhadap air (5%b/v, 7,5%b/v, 10%b/v, dan 15%b/v) dan waktu torefaksi (60 menit, 90 menit, 120 menit, 150 menit dan 180 menit). Kondisi terbaik proses pembuatan briket dari limbah baglog jamur yaitu pada temperatur torefaksi 300°C, waktu operasi 150 menit dan komposisi perekat 10%b dari bahan baku dengan kadar air 2,35%, kadar abu 7,00%, nilai kalor 4261 kcal/kg, presentase hilang massa 49,01% dan memiliki tekstur yang cukup kokoh serta berwarna hitam. Kata kunci: Briket, limbah baglog jamur, torefaksi} }