@thesis{thesis, author={ANNISA LENTIANI and RANTI MUTHIA}, title ={TA: PENGARUH WAKTU, JENIS DAN JUMLAH ADSORBEN PADA PEMURNIAN ASAP CAIR DENGAN METODE ADSORPSI}, year={2020}, url={http://eprints.itenas.ac.id/1236/}, abstract={Asap cair merupakan asam cuka (vinegar) diperoleh dari proses pirolisis menggunakan bahan baku yang mengandung bahan selulosa, hemiselulosa dan lignin. Asap cair mengandung senyawa-senyawa antibakteri dan antioksidan, sehingga penggunaannya sangat luas mencakup industri makanan sebagai pengawet, industri kesehatan, pupuk tanaman, bioinsektisida, pestisida desinfektan dan lain sebagainya. Suhu pembakaran yang digunakan adalah 500 °C selama 90 menit. Asap cair yang diperoleh dengan cara pirolisis dimurniakan agar asap cair yang dihasilkan memiliki kualitas dan nilai ekonomi yang lebih tinggi. Percobaan dilakukan pada setiap 50 mL asap cair dengan menvariasikan waktu kontak adsorben terhadap asap cair selama 30 menit,60 menit 90 menit dan 120 menit. Adorben yang digunakan adalah arang aktif dan zeolit aktif masing - masing dengan berat 10 gram, 15 gram, 20 gram dan 25 gram. Hasil pembakaran jerami padi pada suhu pembakaran 500 °C menghasilkan asap cair dengan kandungan asam 4,109 %, fenol 0,261%, pH 3,78, densitas 1,0104 g/mL dan warna kuning coklat kemerahan. Pada pemurnian asap cair secara adsorpsi didapatkan hasil terbaik pada percobaan ke-13 pada jenis adsorben arang aktif dengan waktu kontak 120 menit dengan jumlah adsorben sebanyak 25 gram yaitu dengan densitas sebesar 1,0090 g/mL, kadar asam sebesar 7,193%, kadar fenol sebesar 0,489%, pH 3,78 dan berwarna kuning coklat kemerahan. Karakteristik asap cair berupa pH, kadar asam, kadar fenol, densitas dan warna, produk yang diperoleh memenuhi standar wood vinegar Jepang. Kata Kunci: Asap Cair, Pemurnian, Adsorpsi, Arang Aktif, Zeolit Aktif} }