@thesis{thesis, author={RUNANDI GERI RAHMAT}, title ={TA: INTEGRASI PENGGUNAAN MODUL GPS EMLID PADA UAV DENGAN METODE PENGOLAHAN SECARA PPK TERHADAP PENINGKATAN AKURASI ORTHOFOTO DENGAN MEMANFAATKAN ALGORITMA SFM}, year={2020}, url={http://eprints.itenas.ac.id/1340/}, abstract={Pemetaan dengan cepat, biaya rendah dan ketelitian tinggi menjadi tujuan yang ingin dicapai dari banyak penelitian beberapa tahun ini. Close Range Photogrammetry (CRP) adalah salah satu metode dari fotogrametri dengan wahana foto Unmanned Aerial Vehicles (UAV) dan bantuan software pengolahan foto yang ada saat ini yang mengimplementasikan metode structure from motion (SFM) dengan algoritmanya image matching dimana metode ini secara langsung menghitung geometri 3D foto dan mengetahui parameter kamera. Pemberian Ground Conrol Point (GCP) atau titik kontrol tanah kurasi tinggi tetap dibutuhkan untuk mengejar akurasi foto, metode georeferensi dengan GCP telah terbukti menjadi solusi yang solid untuk georeferensi yang akurat (Hawkins, 2016; James et al., 2017; Turner et al., 2016). Menurut Sanz-Ablanedo et al. (2018) hal tersebut akan memakan waktu akuisisi data yang lama. Banyak penelitian yang menginvestigasi pengaplikasian dari RTK-PPK direct georeferencing dengan integrasinya dengan orientasi sensor GPS yang terpasang langsung di wahana foto (Fazeli et al., 2016). Metode PPK terbukti memberikan tingkat presisi yang lebih baik dibandingakan dengan menggunakan metode RTK. Konfigurasi persebaran GCP 12B& 24B digunakan untuk menjadi parameter analisis pada penelitian ini, Evaluasi hasil ketelitian orthofoto mengacu pada ketentuan yang dibuat oleh ASPRS tahun 2014 disesuaikan dengan acuan skala foto yang dihasilkan. Kualitas hasil pada konfigurasi GCP 12B menunjukan nilai RMSEr 0.0768 m dan RMSEz 0.1666 m sedangakan konfigurasi GCP 24 menunjukan nilai RMSEr 0.0783 m dan RMEz 0.6206. kedua konfigurasi GCP menunjukan hasil yang tidak jauh berbeda pada koordinat planimetrik, dan perbedaan sebesar 40cm terletak pada koordinat tinggi.} }