@thesis{thesis, author={PUTRA KIKI NUR}, title ={TA: ANALISIS KORELASI ANTARA PENURUNAN MUKA TANAH DAN BAHAYA BANJIR DI CEKUNGAN BANDUNG BERDASARKAN METODE DINSAR (Studi Kasus: Cekungan Bandung)}, year={2020}, url={http://eprints.itenas.ac.id/1380/}, abstract={Cekungan Bandung merupakan wilayah topografi berbentuk cekungan dengan luas kurang lebih 343.087 hektar. Bagian tengah cekungan Bandung memiliki ketinggian sekitar 665 m dan dikelilingi oleh hingga 2.400 m wilayah akhir tersier dan vulkanik kuarter. Cekungan Bandung merupakan wilayah yang cukup rentan dengan penurunan muka tanah. Salah satu dampak penurunan muka tanah di Cekungan Bandung adalah meluasnya area bencana banjir. Sejak tahun 1980-an banjir hampir melanda setiap tahunnya, terutama di daerah pemukiman padat penduduk dan di kawasan industri seperti Baleendah, Dayeuh Kolot, Majalaya, Bojongsoang, dan Banjaran. Maka dari itu, perlu diketahui berapa besar nilai penurunan muka tanah dan bagaimana korelasinya dengan tingkat bahaya banjir di Cekungan Bandung. Pada penelitian ini, penurunan muka tanah diukur berdasarkan metode DInSAR, dan menunjukkan bahwa penurunan muka tanah terjadi di beberapa wilayah Cekungan Bandung dalam kurun waktu Februari 2019-2020 dengan besar penurunan muka tanah tertinggi -27,1 cm/th. Hasil analisis korelasi menunjukkan 35,7 % area dengan tingkat bahaya banjir tertinggi adalah area dengan tingkat penurunan muka tanah tertinggi, berada di sebagian wilayah kecamatan Rancaekek, Cileunyi, Bojongsoang, Rancasari, Margacinta, Bandung Kidul, Dayeuh Kolot, Margahayu, dan Margaasih. Kata kunci : Bandung, Penurunan Muka Tanah, DInSAR, Banjir, Korelasi.} }