@thesis{thesis, author={Christy Erica and Lestari Sintia}, title ={TA: KAJIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS GARAM INDONESIA DIBANDINGKAN DENGAN GARAM AUSTRALIA}, year={2020}, url={http://eprints.itenas.ac.id/1552/}, abstract={Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan terbesar dengan jumlah pulau 17.506 pulau dan memiliki garis pantai terpanjang keempat di dunia dengan Panjang 95.181 km, akan tetapi luasnya laut di Indonesia tidak menjamin kebutuhan garam di Indonesia tercukupi. Terbukti dengan meningkatnya impor garam dari tahun ke tahun, menurut data dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Kenaikan impor garam dari tahun 2019 sampai 2020 sebesar 300.000 ton per tahun. Kenaikan impor garam dikarenakan Indonesia belum bisa memproduksi garam industri, dimana syarat kandungan NaCl garam industri minimal sebesar 97%. Untuk memenuhi kebutuhan garam industri di indonesia, Indonesia mengimpor garam dari Australia. Tidak heran jika Australia menjadi pengekspor garam terbesar di Indonesia, karena Australia menggunakan teknologi tinggi dalam pengolahan garam, selain itu terdapat faktor-faktor lain yang menyebabkan perbedaan produktivitas garam Australia dan Indonesia, yaitu: kondisi alam, sumber air laut, teknologi proses produksi, harga pokok produksi dan produk yang dihasilkan. Selain itu terdapat teknologi alternative yang dapat meningkatkan produktivitas produksi garam nasional yaitu: Teknologi geomembran, Rumah kaca prisma, dan Reverse osmosis.} }