@thesis{thesis, author={HIDAYAH Nur}, title ={AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK BUNGA KERTAS (Bougainvillea glabra choisy) DALAM PELARUT n-Heksana, DAN AIR TERHADAP BAKTERI Escherichia coli}, year={2022}, url={http://eprints.peradaban.ac.id/1058/}, abstract={Escherichia coli menjadi salah satu penyebab infeksi dan upaya untuk menurunkan penyakit infeksi tersebut adalah dengan menghambat pertumbuhannya menggunakan bahan alam. Bunga kertas (Bougainvillea glabra choisy) mengandung senyawa kimia alkaloid, flavonoid, tannin, dan saponin sehingga dapat menghambat aktivitas antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak bunga kertas dalam pelarut n-Heksana dan air terhadap bakteri Escherichia coli. Berdasarkan diameter zona hambat Konsentrasi ekstrak yang digunakan yaitu 15%, 25%, dan 35%. Untuk kontrol positif yang digunakan adalah antibiotik amoksisilin, dan kontrol negatif yang digunakan adalah DMSO 10%. Bunga kertas sebanyak 400 gram diekstraksi dengan menggunakan penyari n-Heksana sebanyak 1 liter. Filtrate hasil maserasi disaring, kemudian residunya dimaserasi lagi menggunakan penyari air sebanyak 1 liter selama 3 x 24 jam. Kedua filtrat tersebut disaring dan diuapkan dalam rotary evaporator selanjutnya disempurnakan kembali menggunakan waterbath. Ekstrak kental dalam n-Heksana dihasilkan sebanyak 32,1 gram, dan dalam air dihasilkan sebanyak 78,4 gram. Uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan cara difusi cakram menggunakan media nutrient agar. Hasil penelitian berdasarkan presentase ekstrak kental dalam n-Heksana dan diameter zona hambat adalah berturut-turut sebagai berikut 15%, 25% dan 35% dengan zona hambat, 6,3 mm, 9,3 mm, dan 13 mm. Sedangkan pelarut air 15%, 25%, dan 35% dengan diameter zona hambat 6 mm, 9,3 mm, dan 11,6 mm. Sebagai kontrol positif digunakan amoksisilin 5 µg/ 50 µL menghasilkan zona hambat sebesar 20 mm, sedangkan kontrol negatif digunakan DMSO 10% yang menunjukan tidak adanya antibakteri. Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa konsentrasi 35% pada kedua penyari memiliki aktivitas antibakteri paling tinggi dalam menghambat pertumbuhan Escherichia coli.} }