@thesis{thesis, author={ISTIANAH Leli}, title ={EKOLOGI SASTRA DALAM NOVEL HANIYAH DAN ALA DI RUMAH TETERUGA KARYA ERNI ALADJAI}, year={2020}, url={http://eprints.peradaban.ac.id/1204/}, abstract={Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis: (1) unsur intrinsik dalam novel Haniyah dan Ala di Rumah Teteruga karya Erni Aladjai, (2) ekologi alam dalam novel Haniyah dan Ala di Rumah Teteruga karya Erni Aladjai, dan (3) ekologi budaya dalam novel Haniyah dan Ala di Rumah Teteruga karya Erni Aladjai. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik baca dan catat. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis data menurut Basid dan Sugiono yang meliputi, pengumpulan data, reduksi data, mendeskripsikan data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan (1) unsur intrinsik novel Haniyah dan Ala di Rumah Teteruga latar cerita pada tahun sembilanpuluhan di Desa Kon yang bertema mencintai alam dan lingkungan dengan alur campuran. Terdapat 14 tokoh dengan tokoh utama Haniyah dan Ala dengan amanat untuk bertahan hidup perlu berkerja keras, agar tidak bergantung pada siapa pun, (2) ekologi alam yang terdapat dalam novel Haniyah dan Ala di Rumah Teteruga, yaitu sikap hormat terhadap alam, sikap tanggung jawab moral terhadap alam, sikap solidaritas terhadap alam, sikap kepedulian terhadap alam, dan sikap tidak mengganggu terhadap alam, dan (3) ekologi budaya yang terdapat dalam novel Haniyah dan Ala di Rumah Teteruga meliputi, pertama bahasa, yang digunakan dari percakapan tukang pemetik cengkih membahas kebutuhan hidup mereka, kedua pengetahuan, racikan minuman herbal dari cengkih, ketiga organisasi sosial, Haniyah memperlakukan karyawan sebagai keluarga, keempat peralatan hidup, air sumur di rumah Teteruga sebagai kebutuhan hidup sehari-hari, kelima ekonomi, masyarakat bermata pencaharian sebagai petani cengkih, keenam religi, mengadakan bacaan doa dan syukuran terhadap hasil panen, dan ketujuh kesenian, pertunjukan drama akrobat di lapangan Desa.} }