@thesis{thesis,
		author={PEDRIWATI  Pedriwati},
		title ={VARIASI SOSIAL DALAM KOMUNIKASI  PENJUAL DAN PEMBELI DI PASAR WAGE BUMIAYU},
		year={2022},
		url={http://eprints.peradaban.ac.id/1207/},
		abstract={Penelitian  ini  bertujuan  mengetahui,  mendeskripsikan,  dan  menganalisis  (1) variasi sosial dalam komunikasi penjual dan pembeli di Pasar Wage Bumiayu, (2) faktor  sosial  yang  mempengaruhi  variasi  sosial  dalam  komunikasi  penjual  dan pembeli  di  Pasar  Wage Bumiayu,  dan  (3) tindak tutur dalam komunikasi  penjual dan  pembeli  di Pasar Wage Bumiayu.  Kemudian,  penelitian ini adalah  penelitian kualitatif  dengan  metode  deskriptif  dengan  objek  penelitian  adalah  komunikasi penjual  dan  pembeli  di  Pasar  Wage  Bumiayu.  Selanjutnya,  teknik  pengumpulan data  yang  digunakan  adalah  teknik  simak,  cakap,  rekam,  catat,  baca,  dan dokumentasi  dengan  teknik  analisis  data  meliputi  mencatat  dan  membandingkan data,  mengelompokkan  data,  mendeskripsikan  data,  dan  menarik  kesimpulan. Kemudian,  hasil  penelitian  menunjukkan  ditemukannya  variasi  sosial,  faktor sosial,  dan  tindak  tutur  dalam  komunikasi  penjual  dan  pembeli  di  Pasar  Wage Bumiayu diantaranya (1)  variasi sosial dalam komunikasi penjual dan pembeli di Pasar Wage Bumiayu berasal dari  bahasa Indonesia,  bahasa Jawa,  bahasa  Sunda, dan  bahasa  Jawa  yang  tidak  lepas  dari  dialek  Banyumas,  kaitannya  dengan  hal tersebut  bahasa  Jawa  Ngoko  sebagai  variasi  akrolek  adalah  bahasa  Jawa  yang paling  banyak  digunakan,  2)  faktor  sosial  yang  mempengaruhi  variasi  sosial dalam  komunikasi  penjual  dan  pembeli  di  Pasar  Wage  Bumiayu  tidak  lepas  dari bahasa  sapaan  yang  berbeda,  perbedaan  tersebut  disebabkan  oleh  faktor  sosial seperti umur contohnya kata pak adalah variasi kolokial yang muncul dipengaruhi oleh umur dewasa,  dan (3) tindak tutur dalam komunikasi penjual dan pembeli di Pasar Wage Bumiayu selalu mengandung maksud mempengaruhi lawan tutur agar merubah keadaan contohnya pada proses tawar menawar harga, karenanya tindak tutur yang dominan adalah tindak tutur perlokusi.}
		}