@thesis{thesis, author={OKTAVIANI Ade}, title ={ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA DITINJAU DARI GAYA BELAJAR PADA MATERI TRIGONOMETRI KELAS X SMK AL HUDA BUMIAYU}, year={2023}, url={http://eprints.peradaban.ac.id/1364/}, abstract={Penelitian ini di latarbelakangi adanya kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang rendah dan hasil belajar siswa yang masih banyak dibawah KKM pada siswa kelas X SMK Al Huda Bumiayu. Bagaimana kemampuan pemecahan masalah matematis siswa ditinjau dari gaya belajar pada materi trigonometri. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan pemecahan masalah matematis siswa ditinjau dari gaya belajar pada materi trigonometri. Kemampuan pemecahan masalah disini menggunakan pentahapan langkah Polya, yaitu memahami masalah, merencanakan masalah, melakukan perencanaan masalah dan memeriksa kembali hasil dan kesimpulan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Subjek penelitian diambil 9 siswa dari tes kemampuan pemecahan masalah. Teknik pengumpulan data yang digunakan kuisioner, tes dan wawancara. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah angket gaya belajar, soal tes dan pedoman wawancara. Hasil penelitian ini adalah kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kategori tinggi memiliki tipe gaya belajar visual dalam pemecahan masalah matematisnya sudah mampu memenuhi empat indikator kemampuan pemecahan masalah matematis, yaitu mampu memahami masalah, merencanakan strategi pemecahan masalah, melakukan perencanaan masalah dan memeriksa kembali jawaban dan kesimpulan. Kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kategori sedang memiliki tipe gaya belajar auditorial hanya mampu memenuhi tiga indikator kemampuan pemecahan masalah matematis, yaitu mampu memahami masalah, merencanakan strategi pemecahan masalah, dan melakukan perencanaan masalah, namun tidak mampu dalam memeriksa kembali jawaban dan kesimpulan. Kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kategori rendah memiliki tipe gaya belajar kinestetik dalam pemecahan masalah matematisnya hanya mampu memenuhi dua indikator kemampuan pemecahan masalah matematis, yaitu mampu memahami masalah dan merencanakan strategi pemecahan masalah, namun tidak mampu dalam melakukan perencanaan masalah dan memeriksa kembali jawaban dan kesimpulan. Maka kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa siswa dengan kategori tinggi sudah memenuhi 4 indikator kemampuan pemecahan masalah, siswa dengan kategori sedang sudah memenuhi 3 indikator kemampuan pemecahan masalah dan siswa dengan kategori tinggi hanya memenuhi 2 indikator kemampuan pemecahan masalah.} }