@thesis{thesis, author={Setyaningrum Ratna}, title ={IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DOUBLE SHIFT SCHOOLING DI SEKOLAH NEGERI RAJAWETAN 01 KECAMATAN TONJONG KABUPATEN BREBES TAHUN PELAJARAN 2017/2018}, year={2018}, url={http://eprints.peradaban.ac.id/405/}, abstract={Penelitian ini dilatarbelakangi oleh SD Negeri Rajawetan 01 Kecamatan Tonjong yang melaksanakan double shift schooling di karenakan sekolah memiliki ruang kelas yang tidak sesuai dengan rombongan belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi kebijakan double shift schooling Sekolah Dasar serta mendeskripsikan dampak yang muncul dari implementasi kebijakan double shift schooling. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis studi kasus. Lokasi penelitian di SD Negeri Rajawetan 01 Kecamatan Tonjong. Informan dalam penelitian ini adalah kepala sekolah dan guru. Pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini mengguanakan pedoman observasi, pedoman wawancara dan check list dokumen. Teknik analisis data menggunakan analisis induktif, fakta yang diperoleh di lapangan dikontruksikan menjadi konsep. Penguji keabsahan data menggunakan triangulasi sumber, metode, dan teori. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) implementasi kebijakan double shift schooling diawali dengan perencanaan yang matang mengenai sasaran/ pelaksana dari kebijakan, pemanfaatan ruang kelas, dan pengaturan waktu. Sasarannya adalah siswa kelas rendah yaitu siswa kelas 3 yang terdiri dari kelas 3A dan 3B. Siswa kelas 3A masuk pagi hari dan siswa kelas 3B masuk di siang hari. Ruang kelas yang digunakan secara bergantian ialah semua ruang kelas. Dalam pelaksanaan tidak ada pemotongan waktu belajar bagi siswa yang masuk pada siang hari, waktu transisi sekitar 10-15 menit serta tidak ada jam istirahat bagi siswa yang masuk di siang hari. Model yang digunakan yaitu End-On Shift dan Overlapping Shift. Model Overlapping shift lebih dominan digunakan. (2) Dampak yang muncul ialah kedisiplinan dalam bentuk ketidakhadiran siswa yang rendah khususnya untuk siswa pada shift siang, proses pembelajaran yang kurang efisien. Namun dari hasil belajar tidak ditemukan dampak negatif yang signifikan.} }