@thesis{thesis, author={KRISMAYANTIE Nur Fitria}, title ={MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA DALAM MENGATASI KECEMASAN MATEMATIKA DAN MENINGKATKAN SELF-CONCEPT MATEMATIKA SISWA}, year={2020}, url={http://eprints.peradaban.ac.id/807/}, abstract={Penelitian ini dilatarbelakangi karena rendahnya hasil pretasi belajar matematika siswa yang dipengaruhi oleh tingginya kecemasan matematika dan rendahnya self-concept matematis siswa. Penelitian-penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa kecemasan matematika memberikan dampak negatif terhadap diri siswa khususnya prestasi belajar matematikanya, sedangkan self-concept matematis berhubungan sangat berarti dengan pencapaian nilai akademis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model pembelajaran matematika seperti apa yang dapat mengatasi kecemasan matematika siswa dan model pembelajaran matematika seperti apa yang dapat meningkatkan self-concept matematis siswa. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat studi kepustakaan. Metode pengumpulan data yang digunakan dengan mengumpulkan dokumen berupa jurnal-jurnal yang berkaitan. Teknik analisis data dilakukan dengan tiga tahapan, yaitu: Organize, Synthesis, dan Identify. Hasil penelitian secara umum diperoleh bahwa model pembelajaran matematika yang dapat mengatasi kecemasan matematika adalah model pembelajaran kooperatif dan model pembelajaran matematika yang dapat meningkatkan self-concept matematika adalah model pembelajaran Accelerated Learning Cycle. Hal ini terlihat banyaknya teori dan penelitian yang mendukung terkait kedua model pembelajaran tersebut dalam mengatasi kecemasan matematika dan meningkatkan self-concept matematis siswa. Dan berdasarkan penelitian model pembelajaran kooperatif memiliki kelebihan yaitu terciptanya interaksi dan ketergantungan positif antar siswa sehingga menjadikan suasana menyenangkan selama proses pembelajaran yang menyebabkan siswa tidak merasa bosan dan cemas selama pembelajaran. Begitu pula kelebihan dari model pembelajaran Accelerated Learning Cycle yaitu memberikan emosi positif dalam diri siswa, menciptakan kondisi belajar yang menyenangkan, dan membantu mengoptimalkan pencapaian prestasi belajar siswa.} }