@thesis{thesis, author={ALI AZWAN WALDIAN}, title ={PENGARUH HASIL UJI TINGKAT KEBISINGAN KLAKSON ANGIN TERHADAP KESEHATAN PENGUJI PADA UNIT PELAKSANA TEKNIS PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR KOTA PROBOLINGGO}, year={2020}, url={http://eprints.pktj.ac.id/1175/}, abstract={Peningkatan jumlah kendaraan bermotor menyebabkan kemungkinan terjadinya kemacetan dan bertambahnya tingkat kebisingan di jalan raya. Dampak dari kebisingan ini menimbulkan ketidaknyamanan baik oleh para pengguna jalan maupun masyarakat disekitarnya. Jalan dengan volume kendaraan berat maupun kendaraan ringan yang cukup banyak semakin beresiko menghasilkan suara bising. Penelitian ini bertujuan menganalisis tingkat kebisingan suara klakson angin dengan memperhatikan jarak dan lamanya waktu ketika membunyikan klakson menggunakan alat uji Sound Level Meter Tester Node S41-34620 dan menganalisis pengaruhnya terhadap kesehatan. Selanjutnya data hasil pengukuran di analisis menggunakan analisis deskriptif dengan menjabarkan hasil pengukuran di dalam dan luar ruangan, selanjutnya melakukan analisis rata-rata hasil pengukuran kebisingan dan pengaruh terhadap kesehatan. Dengan nilai terkecil 100,8 dB pada jarak 2 meter dengan waktu 5 detik dan nilai terbesar 106,9 dB pada jarak 1 meter dengan waktu 1 detik ketika pengukuran dilakukan di dalam ruangan. Sedangkan di dalam ruangan nilai terkecil 97,5 dB pada jarak 2 meter dengan waktu 5 detik dan nilai terbesar 101,4 dB pada jarak 1 meter dengan waktu 1 detik. Dari penelitian tingkat kebisingan diperoleh bahwa semakin lama membunyikan klakson tingkat kekuatan bunyinya menurun sedangkan ketika cepat membunyikan klakson tingkat kekuatan bunyinya tinggi. Jarak berpengaruh terhadap hasil uji kebisingan, semakin jauh jarak antara alat uji dengan kendaraan yang di uji maka hasilnya akan semakin kecil. Tempat pengukuran berpengaruh terhadap hasil uji kebisingan, di dalam ruangan hasil kebisingan lebih tinggi dibandingkan di luar ruangan. Dengan paparan intensitas kebisingan yang tinggi dari suara klakson maka berpengaruh terhadap kesehatan pendengaran yaitu dapat menimbulkan gangguan fisiologis dan gangguan pendengaran tuli sementara.} }