@thesis{thesis, author={Nainggolan Maria Nophyta Sari}, title ={Stabilisasi TanahLempung Dengan Penambahan Limbah Fly Ash dan Bottom Ash (FABA)}, year={2023}, url={http://eprints.polbeng.ac.id/10939/}, abstract={Penambahan fly ash dan bottom ash merupakan salah satu cara stabilisasi tanah ekspansif yang efektif, karena fly ash bersifat pozzolan sehingga dapat mengikat mineral tanah menjadi padat, sehingga mengurangi kembang susut tanah dan menambahkan nilai kekuatan tanah. Penggunaan fly ash dan bottom ash ini diaplikasikan pada subgrade jalan dengan penambahan bahan campuran lainnya dengan ukuran-ukuran yang ditentukan guna untuk mengetahui nilai CBR sesuai persyaratan (CBR minimal subgrade = 6%). Pengujian CBR laboratorium metode (SNI 03-1744-1989) untuk menentukan propertis dan pengaruh tanah lempung yang distabilisasi. Pengujian CBR laboratorium metode (SNI 03-1744-1989) untuk menentukan properties dan pengaruh tanah lempung yang distabilisasi. Hasil nilai yd maks Standart Proctor Test S (Tanah Lempung Asli 100%) = 1,169 gr/cm3, OMC = 19,54 %. Nilai ?d maks SFB-2 (Tanah Asli 80% + 20% FB) = 1,363 gr/cm3 ,OMC = 26,91 %, Nilai yd maks SFB-3 (Tanah Asli 70% + 30% FB) = 1,326 gr/cm3 ,OMC = 29,82 %, Nilai ?d maks SFB-4 (Tanah Asli 60% + 40% FB) = 1,344 gr/cm3 ,OMC = 26,09 %. Hasil CBR laboratorium tanpa rendaman SO = 7,57 %, SFB-1 = 5,99 %, SFB-2 = 2,63 %, SFB-3 = 1,02 % dari hasil pengujian disimpulkan bahwa terlalu banyak pencampuran FABA maka nilai CBR menurun, jika penambahan FABA semakin lama direndam maka semakin rendahnya nilai tersebut . CBR yang terjadi ?6% (belum memenuhi persyaratan sebagai material subgrade)} }