@thesis{thesis, author={Anida Lathifah }, title ={ASUHAN GIZI PADA PASIEN INFARK MIOKARD RAWAT INAP DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL}, year={2018}, url={http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/7110/}, abstract={Latar Belakang : Infark miokard merupakan kematian atau nekrosis jaringan miokard akibat penurunan secara tiba-tiba aliran darah arteri koronaria ke jantung atau terjadinya peningkatan kebutuhan oksigen secara tiba-tiba tanpa perfusi arteri koronaria yang cukup. Diet memegang peranan penting dalam pencegahan dan pengobatan terhadap penyakit kardiovaskuler. Asuhan gizi yang bermutu diperlukan untuk mempertahankan status gizi yang optimal dan mempercepat proses penyembuhan penyakit. Hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan di RSUD Panembahan Senopati Bantul terdapat 56 pasien infark miokard yang menjalani rawat inap. Tujuan : Mengetahui asuhan gizi pada pasien infark miokard rawat inap di RSUD Panembahan Senopati Bantul Metode : Studi Kasus. Studi kasus dilakukan di RSUD Panembahan Senopati Bantul. Subyek penelitian adalah dua pasien infark miokard rawat inap dengan kriteria inklusi. Fokus studi terdiri dari; melakukan skrining gizi, pengkajian data, menganalisis diagnosa gizi, intervensi gizi, dan monitoring evaluasi serta konseling gizi. Analisis data dilakukan secara deskriptif yaitu dengan tabulasi dan narasi. Hasil : Skrining gizi dengan formulir MNA-SF menunjukkan kedua pasien mengalami malnutrisi. Hasil pengkajian gizi menunjukkan bahwa; kedua pasien memiliki status gizi kurang berdasarkan %LLA, nilai biokimia yang berbeda, fisik-klinis kedua pasien mengalami nyeri dada dan sesak nafas namun keduanya dalam keadaan sadar. Recall 24 jam menunjukkan bahwa asupan energi, protein, lemak dan karbohidrat pada kedua pasien kurang dari kebutuhan. Diagnosa gizi yang ditegakkan pada kedua pasien sama berdasarkan pengkajian data. Intervensi gizi dilakukan sesuai dengan tujuan, syarat dan preskripsi diet. Pemberian diet adalah diet Jantung II sesuai dengan standar diet rumah sakit. Hasil monitoring evaluasi asupan zat gizi, fisik-klinis pada kedua pasien semakin membaik atau mengalami peningkatan setiap hari. Konseling dan tanya jawab dilakukan dengan leaflet. Kesimpulan : Dilakukan asuhan gizi pada kedua pasien infark miokard meliputi: skrining, pengkajian data, diagnosa gizi, intervensi gizi, monitoring dan evaluasi serta konseling gizi. Kata kunci : Infark Miokard, Asuhan Gizi} }