@thesis{thesis, author={Iif Nur Latifah }, title ={COOKIES SUCANG SEBAGAI ALTERNATIF PMT BALITA DITINJAU DARI SIFAT FISIK, ORGANOLEPTIK, KANDUNGAN GIZI, DAN DAYA TERIMA}, year={2018}, url={http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/7278/}, abstract={Latar Belakang: Masalah gizi balita merupakan masalah yang serius di Indonesia. Menurut Riskesdas (2013), menunjukan bahwa prevalensi balita underweight 19,6%, stunting 37,2%, dan wasting 5,3%. Salah satu upaya mengatasi masalah gizi dengan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) (Kemenkes RI, 2011). PMT harus mengandung zat gizi yang dibutuhkan dalam masa pertumbuhan dan perkembangan diantaranya zat gizi makro dan mikro. Pada pola diversifikasi pangan yang berbasis produk dapat dijadikan makanan tambahan untuk balita dengan menganekaragamkan bahan pangan lokal seperti sukun. Tepung sukun memiliki kandungan protein yang rendah (Nisa, 2016), sehingga perlu dikombinasikan dengan pangan yang mengandung tinggi protein salah satunya yaitu kacang hijau yang dapat disubstitusikan dengan tepung sukun untuk dibuat PMT berupa cookies. Tujuan Penelitian: Mengetahui sifat fisik, organoleptik, kandungan gizi, dan daya terima pada cookies PMT. Metode Penelitian: Jenis penelitian yang digunakan adalah quasy eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Pengujian sifat fisik dilakukan oleh peneliti, sifat organoleptik oleh panelis, kandungan gizi dilakukan di laboratorium Chem-Mix Pratama Bantul dan daya terima oleh balita di dua PAUD Desa Sumbersari Kecamatan Moyudan. Hasil Penelitian: Sifat fisik aroma dan rasa dari cookies yang dihasilkan beragam, terdapat perbedaan yang signifikan pada tingkat kesukaan warna, aroma, dan rasa. Kandungan gizi tertinggi terdapat pada cookies B dan D. Daya terima pada cookies perlakuan D terhadap balita sebesar 15% dalam kategori baik. Kesimpulan: Uji sifat fisik, organoleptik, dan kandungan gizi menunjukkan adanya perbedaan pada masing-masing cookies, sedangkan daya terima cookies pada balita masih rendah. Kata Kunci: Sukun, Kacang Hijau, Cookies, Sifat Fisik, Organoleptik, Kandungan Gizi, Daya Terima} }