@thesis{thesis, author={INDAH LUCY ROSALIA}, title ={HUBUNGAN RIWAYAT ASFIKSIA DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 1-5 TAHUN DI PUSKESMAS JETIS KOTA YOGYAKARTA}, year={2021}, url={http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/8366/}, abstract={ABSTRAK Latar Belakang: Pada tahun 2013 berdasarkan data IDAI diperkirakan 5-10% anak di Indonesia mengalami keterlambatan perkembangan. Sedangkan menurut Dinkes DIY, sebanyak 20% anak prasekolah mengalami masalah pada perkembangan motorik halus. Salah satu faktor yang menjadi penyebab keterlambatan perkembangan pada anak yaitu faktor persalinan yang disebabkan oleh asfiksia neonatorum. Dari data Kesehatan Keluarga D.I Yogyakarta pada tahun 2020 Januari-Juni di Puskesmas Jetis hanya 28,99% saja yang dilakukan SDIDTK minimal dua kali per tahun. Metode Penelitian: Desain penelitian ini menggunakan kohort retrospektif. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling yang melibatkan 66 anak pada masing-masing kelompok dengan riwayat asfiksia dan tidak asfiksia. Perkembangan anak usia 1-5 tahun dinilai menggunakan DDST II (Denver Development Screening Test) pada semua kelompok. Data analisis dengan uji analisis univariate untuk memperoleh frekuensi, analisis bivariate dengan uji chi square dan analisis multivariate menggunakan regresi logistik. Hasil: Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa 72% anak dengan perkembangan normal. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa adanya hubungan antara riwayat asfiksia dengan perkembangan anak usia 1-5 tahun (p value= 0,000; OR 3,111; 95% CI 1,594-6,074). Hasil analisis multivariate menunjukkan bahwa riwayat asfiksia berhubungan dengan perkembangan anak usia 1-5 tahun setelah dikontrol variabel luar (p value 0,009; OR 3,925; 95% CI 1,416-10,883) Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan riwayat asfiksia dengan perkembangan anak usia 1-5 tahun setelah dikontrol variabel luar. Anak dengan riwayat asfiksia lebih berisiko sebesar 3,925 kali mengalami gangguan perkembangan pada anak usia 1-5 tahun. Kata Kunci: Asfiksia, Perkembangan anak, Denver Development Screening Test} }