@thesis{thesis, author={Anisa Anisa}, title ={ASUHAN KEPERAWATAN SDR. K DENGAN SKIZOFRENIA TAK TERINCI MASALAH KEPERAWATAN UTAMA WAHAM KEBESARAN DI RUANG NAKULA SADEWA RUMAH SAKIT JIWA GRHASIA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA}, year={2022}, url={http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/8649/}, abstract={ASUHAN KEPERAWATAN SDR. K DENGAN SKIZOFRENIATAK TERINCI MASALAH KEPERAWATAN UTAMA WAHAM KEBESARAN DI RUANG NAKULA SADEWA RUMAH SAKIT JIWA GRHASIA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Anisa 1*, Abdul Ghofur 2, Budhy Ermawan 3 1,2,3 Program Studi Pendidikan Profesi Ners Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, Jl. Tatabumi No. 3 Banyuraden, Gamping, Sleman Email: aanisa539@gmail.com ABSTRAK Latar Belakang: Skizofrenia adalah suatu penyakit yang mempengaruhi otak dan menyebabkan timbulnya pikiran, persepsi, emosi, gerakan, perilaku yang aneh dan terganggu (Videbeck. 2018). Waham atau delusi adalah keyakinan tetap yang dipegang teguh meskipun ada bukti objektif bahwa keyakinan itu tidak benar (Statistical & Problems, 2019). Pasien waham memiliki kecenderungan untuk memunculkan reaksi agresif karena adanya upaya konfrontasi dari lingkungan terkait pemikiran dan keyakinannya yang tidak realistis. Kecenderungan tersebut merupakan efek dari besarnya intensitas waham yang dialami pasien. Salah satu cara untuk mengontrol perilaku agresif tersebut adalah melalui latihan deeskalasi. Tujuan: Tujuan dari penulisan tugas akhir ners ini adalah melakukan asuhan keperawatan jiwa secara komprehensif pada pasien Sdr. K dengan masalah keperawatan utama waham kebesaran. Metode: Metode yang dilakukan adalah berupa analisis kasus pada pasien yang dirawat di RSJ Grhasia Daerah Istimewa Yogyakarta dengan diagnosa keperawatan utama waham kebesaran. Kesimpulan: Hasil dari pemberian intervensi selama 4 hari didapatkan bahwa pasien dapat mengidentifikasi waham, pasien masih meyakini isi wahamnya, pasien dapat mengendalikan waham dengan cara latihan orientasi realita, latihan pemenuhan kebutuhan dasar, minum obat secara teratur dan latihan kemampuan positif yang dimiliki. Kata kunci: Waham, deeskalasi, risiko perilaku kekerasan} }