@thesis{thesis, author={Suyamti Dwi}, title ={ASUHAN KEBIDANAN BERKESINAMBUNGAN PADA NY. T USIA 30 TAHUN G2P1AB0AH1 RIWAYAT PERSALINAN DENGAN TINDAKAN DI KLINIK PELITA HATI BANTUL}, year={2022}, url={http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/8941/}, abstract={Kehamilan dapat berlangsung secara fisiologis maupun patologis, setiap ibu hamil memiliki risiko tinggi terjadi komplikasi. Beberapa peneliti (Rochjati, 2011) menetapkan kehamilan dengan resiko tinggi sebagai berikut: primipara muda berusia < 16 tahun, primipara tua berusia > 35 tahun, primipara sekunder dengan usia anak terkecil diatas 5 tahun, tinggi badan < 145 cm, riwayat kehamilan yang buruk (pernah keguguran, pernah persalinan prematur, pernah mati dalam kandungan), riwayat persalinan dengan tindakan (ekstraksi vakum, ekstraksi forceps, operasi sesar) pre eklampsia-eklampsia, gravid serotinus, kehamilan dengan perdarahan antepartum, kehamilan dengan kelainan letak, kehamilan dengan penyakit ibu yang mempengaruhi kehamilan. Upaya dalam mencegah komplikasidianjurkanmelakukan asuhan berkesinambunganyang merupakan asuhan atau pemeriksaan secara lengkap dan menyeluruh dari kehamilan, persalinan, BBL, dan nifas. Kunjungan ANC yang ketiga ditemukan letak janin sungsang. Dilakukan edukasi untuk melakukan posisi kneechest secara rutin setiap hari pagi dan sore selama 10-15 menit. Dua minggu kunjungan ANC ditemukan kondisi janin sudah presentasi kepala dan masuk panggul 1/5. Pada tanggal 8 Februari 2022 ibu bersalin di RS Nur Hidayah secara SC atas indikasi kala IIlama. Selama masa nifas ibu tidak terjadi komplikasi. Bayi lahir dengan berat 3400 gram, bayi dalam kondisi baik sampai dinyatakan boleh pulang oleh dokter spesialis anak. Ibu memutuskan untuk menggunakan KB IUD nanti pada saat sudah 40 hari. Kesimpulan dari asuhan ini adalah ibu hamil dengan multigravida dan riwayat persalinan dengan tindakan mulai mengalami komplikasi saat kehamilan berupa letak sungsang. Pada persalinan mengalami KPD dan kala II lama sehingga dilakukan SC dan bayi dalam kondisi normal. Saran untuk bidan agar dapat meningkatkan asuhan berkesinambungan dengan cara memantau secara ketat ibu dan janin sehingga ketika ditemukan komplikasi dapat dilakukan tindakan tepat sesuai prosedur.} }