@thesis{thesis, author={Bambang Suwerda Bambang Suwerda and Geofani Simarmata Geofani Simarmata and Narto Narto}, title ={PEMANFAATAN TEMPURUNG KELAPA (Cocos nucifera) DAN LIMBAH BAGLOG JAMUR TIRAM (Pleurotus ostreatus) TERHADAP BRIKET BIOARANG}, year={2019}, url={http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/926/}, abstract={Briket bioarang merupakan salah satu bahan bakar yang berasal dari biomassa. Biomasa yang digunakan dalam penelitian ini adalah tempurung Kelapa (Cococs nucifera) dan limbah baglog jamur tiram (Pleurotus ostreatus). Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh komposisi briket bioarang antara tempurung kelapa dan limbah baglog jamur tiram. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan Post Test Only Design. Obyek dari penelitian ini adalah 50 gr briket bioarang yang dihasilkan dari arang tempurung kelapa dan arang limbah baglog jamur tiram perbandingan 3:1, 3:2, 3:3, kualitas yang akan diperiksa adalah kadar air, nilai kalor, penyalaan dan kerapatan. Hasil penelitian untuk kadar air dengan komposisi 3:1 memiliki kualitas yang paling baik yaitu 5,90 % dan hasil uji statistik diketahui nilai p-value sebesar 0.000 (sig <0,05), sehingga ada perbedaan yang bermakna antara berbagai komposisi briket bioarang tempurung kelapa dan limbah baglog jamur tiram terhadap kadar air. Hasil penelitian untuk nilai kalor dengan komposisi 3:1 memiliki kualitas yang paling baik yaitu 6616,5650 cal/gram dan hasil uji statistik diketahui nilai p-value sebesar 0.000 (sig <0,05), sehingga ada perbedaan yang bermakna antara berbagai komposisi briket bioarang tempurung kelapa dan limbah baglog jamur tiram terhadap nilai kalor. Hasil penelitian untuk kerapatan dengan komposisi 3:1 memiliki kualitas yang paling baik yaitu 0,90 gram/cm3 dan hasil uji statistik diketahui nilai p-value sebesar 0.004 (sig <0,05), sehingga ada perbedaan yang bermakna antara berbagai komposisi briket bioarang tempurung kelapa dan limbah baglog jamur tiram terhadap kerapatan. Hasil penelitian untuk penyalaan dengan komposisi 3:1 memiliki waktu lama penyalaan yang paling lama sampai menjadi abu yaitu 2603 detik dan hasil uji statistik diketahui nilai p-value sebesar 0.023 (sig <0,05), sehingga ada perbedaan yang bermakna antara berbagai komposisi briket bioarang tempurung kelapa dan limbah baglog jamur tiram terhadap penyalaan. Ada pengaruh komposisi 3:1, 3:2, 3:3 briket bioarang antara tempurung kelapa dan limbah baglog jamur tiram terhadap kadar air. Ada pengaruh komposisi 3:1, 3:2, 3:3 briket bioarang antara tempurung kelapa dan limbah baglog jamur tiram terhadap nilai kalor. Ada pengaruh komposisi 3:1, 3:2, 3:3 briket bioarang antara tempurung kelapa dan limbah baglog jamur tiram terhadap waktu lama penyalaan. Ada pengaruh komposisi 3:1, 3:2, 3:3 briket bioarang antara tempurung kelapa dan limbah baglog jamur tiram terhadap kerapatan .} }