@thesis{thesis, author={Prihatmadi Farhan Adyaqsa}, title ={Formulasi emulsi minyak atsiri sereh merah (Cymbopogon Nardus L) sebagai antidiabetes pada tikus jantan galur wistar}, year={2024}, url={http://eprints.uad.ac.id/62012/}, abstract={Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit yang ditandai dengan adanya peningkatan kadar glukosa darah akibat rusaknya sel beta pankreas. Tanaman yang dapat menurunkan kadar glukosa darah yaitu sereh merah (Cymbopogon nardus L.) yang memiliki kandungan senyawa sitral. Tujuan dibuat sediaan emulsi yaitu untuk memperbaiki kelarutan obat yang rendah dan mempermudah pemberian secara oral. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi minyak atsiri sereh merah (Cymbopogon nardus L.) terhadap hasil evaluasi sifat fisik emulsi dan aktivitas emulsi dalam menurunkan kadar glukosa darah. Pembuatan sediaan emulsi menggunakan metode gom basah dan dilakukan evaluasi sifat fisik meliputi uji organoleptis, pH, viskositas, waktu tuang, dan stabilitas. Sebanyak 30 ekor diberik swdiaan emulsi untuk mengetahui aktivitas penurunan kadar glukosa darah. Perbandingan peningkatan kadar glukosa darah dilakukan sebelum dan setelah diinduksi streptozotosin, sedangkan pengamatan penurunan kadar glukosa darah dilakukan pada kelompok-kelompok yang telah diberi sediaan emulsi minyak atsiri sereh merah pada hari ke-10 dan hari ke-15. Metode analisis data yang digunakan adalah shapiro-wilk serta uji efektivitas dianalisis dengan Kruskal-wallis dan Man-Whitney. Hasil dari penelitian ini diperoleh sediaan emulsi yang baik sesuai dengan hasil evaluasi sifat fisik dan menunjukkan adanya penurunan kadar glukosa darah pada tikus dengan parameter uji kadar glukosa darah. Hasil analisis SPSS diperoleh tidak terdapat perbedaan bermakna antar kelompok perlakuan dengan pemberian sediaan emulsi minyak atsiri sereh merah. Formula 1 direkomendasikan dalam penelitian ini berdasarkan hasil sifat fisik yang diperoleh dengan pH 4,7033, viskositas 515,349 cps, waktu tuang 48,66 detik, dan memiliki stabilitas yang baik. Selain itu formula 1 juga menunjukkan penurunan kadar glukosa darah yang mirip dengan kelompok kontrol positif.} }