@thesis{thesis, author={Meytasari Alfina Cahya}, title ={Penerapan metode eksperimen dalam meningkatkan keterampilan proses sains dan hasil belajar materi wujud zat dan perubahannya pada siswa kelas IV SD Muhammadiyah Karangharjo}, year={2024}, url={http://eprints.uad.ac.id/64990/}, abstract={Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam memerlukan penggunaan metode pembelajaran yang menarik. Namun saat ini, pembelajaran IPA masih cenderung menggunakan metode konvensional yang menyebabkan rendahnya keterampilan proses sains dan hasil belajar siswa. Permasalahan ini dapat diatasi dengan menggunakan metode eksperimen dalam proses pembelajaran. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui seberapa besar peningkatan keterampilan proses sains dan hasil belajar siswa setelah menerapkan metode eksperimen dalam pembelajaran di kelas IV SD Muhammadiyah Karangharjo terutama pada materi Wujud Zat dan Perubahannya. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Penelitian dilaksanakan di SD Muhamamdiyah Karangharjo dengan subjek penelitian 17 siswa kelas IV. Objek penelitiannya adalah keterampilan proses sains dan hasil belajar siswa. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus, masing ? masing siklus terdiri dari tiga pertemuan yang meliputi perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan mencakup observasi, tes, dokumentasi dengan instrument pengumpulan data berupa tes dan lembar observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode eksperimen efektif dalam meningkatkan keterampilan proses sains dan hasil belajar siswa kelas IV SD Muhamamdiyah Karangharjo. Peningkatan keterampilan proses sains tercermin dari partisipasi aktif siswa, kemampuan mengamati, membedakan dan mengelompokkan objek, keberanian dalam menyajikan hasil,memaparkan hasil didepan kelas serta kemampuan menyimpulkan. Skor rata ? rata keterampilan proses sains meningkat dari 54% pada siklus I menjadi 79% pada siklus II. Hasil belajar juga meningkat dari 70% pada siklus I menjadi 78% pada siklus II. Karena telah mencapai kriteria ketuntasan yaitu 66% dari jumlah keseluruhan siswa memperoleh nilai lebih atau sama rata dengan KKM (? 70), maka penelitian ini dikatakan berhasil.} }