@thesis{thesis, author={Muhibin Zulfikar Azhar}, title ={Pemahaman hadis mengenai Arsy Allah di atas air}, year={2023}, url={http://eprints.uad.ac.id/77550/}, abstract={Pada segala penciptaan-Nya, Allah menciptakan langit dan bumi berdasarkan kehendak-Nya, yang setelah penciptaannya kemudian ia bersemayam di atas ?Arsy dan ?Arsy-Nya di atas air. Menurut pendapat mayoritas ulama salaf yang merujuk pada nash al-Qur?an dan hadis kemudian mengartikan bahwa ?Arsy sebagai singgahsana Allah. Pada waktu itu (awal penciptaan) baru hanya air yang semata-mata diciptakan, dan kemudian di atas air itu terletak ?Arsy Allah. Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian kepustakaan (library research), dimana data atau bahan yang diambil dalam menyelesaikan penelitian ini berasal dari perpustakaan, baik berupa buku, ensklopedia, kamus, jurnal, dokumen, majalah, dan lain sebagainya Disimpulkan bahwa ?Arsy banyak mengandung arti jika dilihat secara segi bahasa, sebagaimana disebutkan bahwa ?Arsy merupakan sebuah singgahsana, langit-langit rumah, dan sebagai tiang. Yang dimaksud dari singgahsana itu sebgaimana ulama menjelaskan bahwa singgahsana yang dimaksud merujuk kepada sesuatu yang fungsinya untuk mengatur segala hal, yang bentuknya kepada penguas?n Allah Swt, sebagaimana roda pemerintahan yang singgahsana raja sebagai simbol dari otoritas kekuasan. dalam hal ini juga ?Arsy memiliki ciri seperti: berbentuk kubah, dan memiliki tiang yang arys itu sendiri dipikul oleh para malaikat yang ditugaskan. Sedangkan ?Arsy di atas air sebagai isyarat bahwa pertama kali yang diciptakan oleh Allah merupakan ?Arsy dan air, Ibnu Abbas mengatakan bahwa air yang dimaksud merupakan terbentuk dari kandungan udara, dan menurut orang Arab dalam tafsir Ibnu Jarir at-?abar mengatakan bahawa yang dimaksud dengan air itu adalah awan.} }