@thesis{thesis, author={JAMALUDIN ACHMAD}, title ={PENENTUAN DURASI OPTIMAL PADA PROYEK PEMBANGUNAN LANJUTAN GEDUNG STOC (SOETOMO TRANSPLANT ORGAN CENTRE) SURABAYA MENGGUNAKAN METODE PDM}, year={2019}, url={http://eprints.ubhara.ac.id/818/}, abstract={ABSTRAK Dalam suatu proyek konstruksi waktu merupakan hal yang penting dan merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan suatu proyek konstruksi, disamping anggaran dan mutu. Pada proyek konstruksi salah satu permasalahan yang dihadapi adalah cara menentukan jadwal proyek sehingga proyek tersebut dapat diselesaikan tepat waktu dan optimal. Penentuan durasi optimal pada Proyek Pembangunan Lanjutan Gedung STOC RSUD Dr. Soetomo Surabaya untuk mengetahui durasi penyelesaian proyek paling optimal dengan biaya proyek yang paling minimal. Gedung yang dibangun di jalan Mayjen Prof. Dr. Mostopo 6-8, Surabaya memiliki 6 lantai dengan total luasan bangunan 7625 m2. Metode yang digunakan dalam analisa penentuan durasi optimal Proyek Pembangunan Lanjutan Gedung STOC RSUD Dr. Soetomo Surabaya yaitu menggunakan metode PDM dan aplikasi Microsoft Project. Metode PDM adalah cara perencanaan dengan jaringan-jaringan kerja pekerjaan yang dihubungkan dengan pertimbangan pada aktivitas pekerjaan. Sedangkan Microsoft Project adalah program aplikasi komputer yang memudahkan dalam merencanakan penjadwalan pada suatu proyek secara terperinci. Analisa ini diawali dengan mengelola data proyek yang berhubungan dengan durasi kegiatan dan biaya proyek kemudian dibuat jadwal pada kegiatan-kegiatan yang ada pada proyek menggunakan metode PDM dengan program Microsoft Project. Percepatan dimulai dari mencari lintasan kritis kemudian dicari slope biaya pada lintasan kritis tersebut. Selanjutnya dianalisis dengan metode PDM yang kemudian waktu dan biaya paling optimal. Dari data yang didapat setelah dilakukan analisis, Durasi Optimal Proyek pembangunan lanjutan gedung STOC (Soetomo Trasplant Organ Center) RSUD Dr. Soetomo Surabaya adalah 266 hari kerja yang semula 270 hari kerja (lebih cepat 1,48%). Biaya langsung proyek mengalami kenaikan menjadi Rp 36,639,374,816.65 (naik 0,02 %). Biaya tidak langsung mengalami penurunan menjadi Rp. 1,121,830,407.49 (turun 1,48%). Sehingga biaya total proyek menjadi Rp 41,538,515,974.70 dari proyek normal (turun 0,03 %).} }