@thesis{thesis, author={LESTARI VERA FUJI}, title ={Perbandingan Aktivitas Penghambatan Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25923 Daun Bayam Duri (Amaranthus spinosus Linn) Menggunakan Metode Maserasi dan Infusa}, year={2023}, url={https://eprints.udb.ac.id/id/eprint/2238/}, abstract={PERBANDINGAN AKTIVITAS PENGHAMBATAN PERTUMBUHAN BAKTERI Staphylococcus aureus ATCC 25923 DAUN BAYAM DURI (Amaranthus spinosus Linn. ) MENGGUNAKAN METODE MASERASI DAN INFUSA Vera Fuji Lestari Antibakteri adalah zat yang dapat menghambat atau membunuh pertumbuhan bakteri.Salah satu tanaman yang dapat digunakan untuk antibakteri adalah bayam duri. Bayam duri (Amaranthus spinosus Linn.) merupakan tumbuhan yang berasal dari dataran rendah tropis Amerika tersebar luas di daerah tropis dan subtropis di Afrika, Asia Tenggara dan di India bahkan diindonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas daun bayam duri (Amaranthus spinosus Linn.) terhadap penghambatan pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dengan metode maserasi dan infusa. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental. Daun bayam duri (Amaranthus spinosus Linn.) dimaserasi menggunakan pelarut etanol 70%. Konsentrasi yang digunakan dari masing-masing metode yaitu konsentrasi 30%, 40%,50%, kontrol positif ciprofloxacin dan kontrol negatif DMSO 1%. Setiap konsentrasi tersebut dilakukan uji aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus menggunakan metode difusi dan dilusi. Hasil uji aktivitas antibakteri dengan difusi pada metode maserasi didapatkan rata-rata hasil zona hambat pada konsentrasi 30% sebesar 8,73mm, konsentrasi 40% sebesar 9,93mm, konsentrasi 50% sebesar 11,53mm dan kontrol positif sebesar 12,73mm. Sedangkan pada metode infusa didapatkan rata-rata hasil zona hambat sebesar 8,00mm, 9,77mm, dan 11,06mm. Pada uji dilusi Konsentrasi Hambat Minimum dan Konsentrasi Bunuh Minimum dengan metode maserasi terdapat pada konsentrasi 12,5%, sedangkan dengan metode infusa terdapat pada konsentrasi 25%. Berdasarkan penelitian diatas maka dapat disimpulkan bahwa metode maserasi lebih baik dalam aktivitas penghambatan pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus menggunakan daun bayam duri (Amaranthus spinosus Linn.) dengan rata-rata nilai zona hambat sebesar 10,06mm.} }