@thesis{thesis, author={ABRORI JIHAN}, title ={UJI AKTIVITAS ANTI BAKTERI SEDIAAN GEL Hand Sanitizer EKSTRAK ETANOL DAUN BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus ATCC 25923}, year={2023}, url={https://eprints.udb.ac.id/id/eprint/2243/}, abstract={Infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri, jamur, dan parasit dapat mengakibatkan alergi dan gangguan pada kulit yang berfungsi sebagai perlindungan utama terhadap infeksi. Bakteri seperti Staphylococcus aureus dan Escherichia coli dapat menyebabkan berbagai penyakit, dan penggunaan alkohol dalam hand sanitizer yang umum digunakan dianggap kurang aman bagi kesehatan kulit. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi potensi antibakteri ekstrak daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) dalam formulasi gel hand sanitizer sebagai alternatif aman terhadap penggunaan alkohol dalam menghambat pertumbuhan bakteri penyebab infeksi kulit. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental murni dengan rancangan penelitian Post Test Control Group Design, melibatkan ekstraksi daun belimbing wuluh, pembuatan gel hand sanitizer dengan variasi konsentrasi ekstrak, pengujian stabilitas fisik, aktivitas antibakteri, uji iritasi, dan evaluasi organoleptis serta analisis statistik data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol dari daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L) berhasil diformulasikan dalam bentuk sediaan gel hand sanitizer dengan mutu fisik yang baik. Selain itu, formulasi gel hand sanitizer dengan ekstrak etanol daun belimbing wuluh pada konsentrasi 1%, 2,5%, dan 5% memiliki aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus ATCC 25923. Hasil pengujian juga menunjukkan bahwa formulasi optimum gel hand sanitizer dengan ekstrak etanol daun belimbing wuluh paling efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25923 pada konsentrasi 5%. Untuk pengembangan penelitian selanjutnya, disarankan untuk melakukan pengujian kadar senyawa aktif yang terkandung dalam ekstrak daun belimbing wuluh agar dapat menentukan jumlah kadar dari masing-masing senyawa aktif. Penelitian ini juga bisa diperluas ke berbagai jenis formulasi seperti gel, lotion, salep, krim, dan sejenisnya.} }