@thesis{thesis, author={CRISSILIA JESSICA AMANDA}, title ={Tinjauan Ketepatan Kode Diagnosis Fraktur Femur dan External Causes Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Tahun 2022}, year={2023}, url={https://eprints.udb.ac.id/id/eprint/2375/}, abstract={ABSTRAK JESSICA AMANDA CRISSILIA Tinjauan Ketepatan Kode Diagnosis Fraktur Femur dan External Causes Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2022 Tinjauan Ketepatan Kode Diagnosis Fraktur Femur dan External Causes Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2022 Ketepatan kode menjadi hal yang sangat penting untuk memudahkan pencatatan, pengumpulan dan pengembalian kembali informasi terkait dengan diagnosis ataupun tindakan yang diperlukan. Berdasarkan survei awal persentase ketidaktepatan kode diagnosis frakur femur di Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso 10% dan external causes 50%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketepatan kode diagnosis dan external causes. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, dengan pendekatan retrospektif. Sampel 214 kasus diagnosis fraktur femur dan external causes dengan teknik simple random sampling. Instrumen penelitian ini berupa ICD-10, pedoman observasi, pedoman wawancara dan checklist. Pengolahan data dengan collecting, editing, coding, classification, tabulating dan penyajian data. Analisis dilakukan secara deskriptif. Ketepatan kode diagnosis fraktur femur sebesar 201 dokumen tepat dengan persentase 94% dan 13 dokumen tidak tepat dengan persentase 6%. Ketepatan kode external causes kasus fraktur femur sebesar 162 dokumen tepat dengan persentase 76% dan 52 dokumen tidak tepat dengan persentase 24%. Faktor-faktor yang mempengaruhi ketidaktepatan kode diagnosis fraktur femur dan external causes dipengaruhi oleh tenaga medis (dokter) dalam penulisan kurang jelas, tenaga rekam medis (coder) kurang teliti dalam pemberian kode serta petugas kesehatan lainnya yang menuliskan lembar external causes kurang spesifik. Peneliti menyarankan sebaiknya kepala instalasi rekam medis melakukan sosialisasi terkait pentingnya penulisan diagnosis secara jelas dan lengkap kepada tenaga medis agar meminimalisir hambatan serta petugas koding dapat memberikan kode yang tepat.} }