@thesis{thesis, author={NOVITA ROOFI TRI}, title ={STUDI LITERATUR FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KETIDAKEFISIENSI PENGGUNAAN TEMPAT TIDUR DI RUMAH SAKIT}, year={2022}, url={http://eprints.udb.ac.id/id/eprint/753/}, abstract={ABSTRAK ROOFI TRI NOVITA STUDI LITERATUR FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KETIDAKEFISIENSI PENGGUNAAN TEMPAT TIDUR DI RUMAH SAKIT Menurut PERMENKES No. 4 Tahun 2018 Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Penyelenggara pelayanan kesehatan yang berkualitas di rumah sakit mempunyai prosedur kompleks yang melibatkan pelayanan menyeluruh Dalam hal ini peneliti menggunakan berdasarkan faktor-faktor penyebab ketidakefisiensi penggunaan tempat tidur dirumah sakit. Jenis penelitian ini adalah studi literatur dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari google scholar. Sampel yang digunakan dalam penelitian berjumlah 6 jurnal yang berkaitan dengan faktor-faktor penyebab ketidakefisiensi penggunaan tempat tidur di rumah sakit. Berdasarkan hasil review 5 jurnal dapat disimpulkan menurut Dwianto (2012) perhitungan BOR dan BTO tertinggi hasil perhitungan BOR dan BTO tertinggi pada bangsal anggrek sebesar 95,08% dan 18,53 kali, LOS dan TOI tertinggi pada bangsal cempaka III 6,06 hari dan 1,46 hari. Berdasarkan Edi Susilo (2011) Pada akhir tahun 2010 jumlah tempat tidur sebanyak 78 buah angka BOR 43%, LOS 9 hari, TOI: 12 hari dan BTO 14 kali. Berdasarkan Liga Sulistiyono (2017) perhitungan indikator rawat inap BOR, LOS, TOI dan BTO di RSUI Yakssi Gemolong sragen tahun 2017 menunjukkan nilai BOR tertinggi pada bulan Mei sebesar 60,78%, LOS 4,76 hari, TOI 5,93 hari, BTO 5,15 hari. Berdasarkan Nanang Sukma Kurniawan (2012) pelayanan di rumah sakit umum daerah Sukoharjo tahun 2012 tersebut, dari keempat triwulan di bangsal Cempaka 1 dan Cempaka 2 yang memiliki titik pertemuan berada di dalam daerah efisiensi BOR, LOS, TOI, BTO adalah di bangsal Cempaka 1 pada triwulan I, Triwulan IV dan yang berada di luar efisiensi di bangsal Cempaka 1 adalah Triwulan II, III untuk ke empat triwulan di bangsal Cempaka 2 berada di luar daerah efisiensi, berdarakan Siti Permata sari lubisi (2018) Menghasilkan indikator BOR, LOS, TOI, BTO dilakukan secara komputerisasi yaitu dimulai dengan pencatatan sensus harian rawat inap (SHRI), bahwa nilai BOR : 91,18%, LOS 86,125 hari, TOI : 8,99 hari, BTO 14,7 kali Sebaiknya petugas meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan kepada pasien agar pasien puas dalam pelayanan Sebaiknya rumah sakit menambah fasilitas dan petugas untuk pelayanan rawat inap} }