@thesis{thesis, author={SULISTYAWATI DIAN}, title ={ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.S DENGAN DIAGNOSA MEDIS STROKE NON HEMORAGIK DI RUANG ANGGREK RSUD Dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA}, year={2017}, url={http://eprints.uhb.ac.id/id/eprint/1048/}, abstract={A. LATAR BELAKANG Stroke non hemoragik dapat berupa iskemia atau emboli dan trombosis serebral, biasanya terjadi saat setelah lama beristirahat, baru bangun tidur atau di pagi hari. Tidak terjadi perdarahan namun terjadi iskemia yang menimbulkan hipoksia dan selanjutnya dapat timbul edema sekunder, kesadaran umum baik (Muttaqin, 2008). Menurut WHO stroke merupakan adanya tanda-tanda klinik yang berkembang cepat akibat gangguan fungsi otak fokal (global) dengan gejala-gejala yang berlangsung selama 24 jam atau lebih yang menyebabkan kematian tanpa adanya penyebab lain yang jelas selain vaskular. Stroke merupakan penyakit yang paling sering menyebabkan cacat yang berupa kelumpuhan anggota gerak, gangguan bicara, proses berfikir daya ingat, dan bentuk-bentuk kecacatan yang lain akibat gangguan fungsi otak (Muttaqin, 2008). Berdasarkan data statistik dari seluruh dunia, diketahui bahwa penyakit jantung koroner dan stroke adalah penyebab kematian tersering pertama dan kedua, serta menempati urutan kelima dan keenam sebagai penyebab terjadinya kecacatan. Sedangkan evaluasi database mortalitas WHO mengisyaratkan bahwa faktor utama yang berkaitan dengan ?epidemi? atau peningkatan kasus penyakit jantung koroner dan stroke adalah perubahan global dalam gizi dan merokok, ditambah urbanisasi dan menuanya populasi (Farida, 2009).} }