@thesis{thesis, author={SAUQIH IHVAN NUR}, title ={ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S DENGAN FRAKTUR METATARSAL DEXTRA KOMINUTIF TERBUKA DI RUANG IGD RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA}, year={2017}, url={http://eprints.uhb.ac.id/id/eprint/1061/}, abstract={A. LATAR BELAKANG Fraktur (patah tulang) merupakan keretakan tulang yang biasanya disertai dengan cedera pada jaringan sekitrnya. Patah tulang atau fraktur bisa terjadi karena kecelakaan akibat benturan keras. Gejala yang biasanya dirasakan adalah penderita tidak dapat menggerakan anggota badan yang mengalami patah, bentuknya menjadi berubah, pembengkakan dan kebiruan. Selain itu, patah tulang juga dapat ditandai dengan timbulnya rasa sakit yang luar biasa. Fraktur dapat menimbulkan berbagai dampak maupun komplikasi apabila tidak mendapat pertolongan segera (Tilong, 2014). Fraktur merupakan suatu keadaan dimana terjadi disintegritas pada tulang. Penyebab terbanyaknya adalah insiden kecelakaan, tetapi faktor lain seperti proses degeneratif dan osteoporosis juga dapat berpengaruh terhadap terjadinya fraktur (Depkes, 2011). Menurut Wrongdignosis (2011) kejadian fraktur di Indonesia sebesar 1,3 juta setiap tahunnya dengan jumlah penduduk 238 juta, merupakan terbesar di Asia Tenggara. Kecelakaan lalu lintas merupakan kejadian yang sering menjadi berita utama diberbagai media. Sebagaimana diketahui, masyarakat modern menjadikan alat transportasi sebagai kebutuhan primer. Di Indonesia, mobilitas yang tinggi dan faktor kelalaian manusia menjadi salah satu penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas. Menurut data kepolisian RI tahun 2012, terjadi 109.038 kasus kecelakaan lalu lintas di seluruh Indonesia (POLRI, 2012). Menurut data RISKESDAS pada tahun 2013 mendapatkan pada kasus fraktur yaitu sekitar 5,8% dari 42,8 % angka kejadian kecelakaan di jalan raya (RISKESDAS, 2013).} }