@thesis{thesis, author={SEPTIANA RANI}, title ={ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.W P2 A0 DENGAN POST PARTUM NORMAL HARI KE-1 DI RUANG BOUGENVILE RSUD Dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA}, year={2017}, url={http://eprints.uhb.ac.id/id/eprint/1169/}, abstract={A. Latar Belakang World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa kematian ibu di seluruh dunia 99% terjadi di negara berkembang, yaitu 28% disebabkan karena kondisi kehamilan sebelumnya, 27% disebabkan karena perdarahan parah, 14% disebabkan karena tekanan darah tinggi pada kehamilan (preeklampsia dan eklampsia), 11% disebabkan karena infeksi, 9% disebabkan karena melahirkan dan lainnya, 8% karena komplikasi aborsi dan 3% karena gumpalan darah atau emboli. Diperkirakan 303.000 wanita meninggal selama dan setelah kehamilan dan persalinan. Data WHO menunjukkan bahwa 25% dari kematian maternal disebabkan oleh perdarahan post partum dan diperkirakan 100.000 kematian maternal tiap tahun (WHO, 2014). Kematian maternal adalah kematian seorang wanita saat masa hamil atau dalam 42 hari setelah terminasi kehamilan, terlepas dari durasi dan lokasi kehamilan, dari setiap penyebab yang berhubungan dengan atau diperburuk oleh kehamilan atau pengelolaannya, tetapi bukan dari sebab-sebab kebetulan atau insidental. Penyebab kematian ibu dibagi menjadi kematian langsung dan tidak langsung. Kematian ibu langsung adalah sebagai akibat komplikasi kehamilan, persalinan, atau masa nifas (post partum), dan segala intervensi atau penanganan tidak tepat dari komplikasi tersebut. Kematian tidak langsung adalah kematian yang merupakan akibat dari penyakit yang sudah ada atau penyakit yang timbul sewaktu kehamilan yang berpengaruh terhadap kehamilan, misalnya malaria, anemia, tuberculosis, HIV/AIDS, dan penyakit kardiovaskuler (Prawirohardjo, 2009).} }