@thesis{thesis, author={HANA LESTARI YUNI}, title ={ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS NY. N DENGAN MASALAH KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI KURANG DARI KEBUTUHAN TUBUH G3P2A0 USIA KEHAMILAN 23 MINGGU DI PUSKESMAS PURWOKERTO SELATAN}, year={2020}, url={http://eprints.uhb.ac.id/id/eprint/185/}, abstract={Anemia pada kehamilan merupakan masalah nasional karena mencerminkan nilai kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat, dan pengaruhnya sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Anemia kehamilan disebut ?potential danger to mother and child? (potensi membahayakan ibu dan anak), karena itulah anemia memerlukan perhatian serius dari pihak yang terkait dalam pelayanan kesehatan (Manuaba, 2010). Anemia dalam kehamilan merupakan kondisi ibu dengan kadar hemoglobin dibawah 11% pada trimester 1 dan 3 atau kadar <10,5 % pada trimester 2 (Subroto, 2009). Anemia pada kehamilan tidak dapat dipisahkan dengan perubahan fisiologis yang terjadi selama proses kehamilan, umur janin, dan kondisi ibu hamil sebelumnya. Pada saat hamil, tubuh akan mengalami perubahan yang signifikan, jumlah darah dalam tubuh meningkat sekitar 20-30 %, sehingga memerlukan peningkatan kebutuhan pasokan besi dan vitamin untuk membuat hemoglobin (Hb). Ketika hamil, tubuh ibu akan membuat lebih banyak darah untuk berbagi dengan bayinya. Tubuh memerlukan darah hingga 30% lebih banyak dari pada sebelum hamil (Noverstiti, 2012). Menurut World Health Organization (WHO, 2010) menyebutkan bahwa 40% penyebab kematian ibu dinegara berkembang berkaitan dengan anemia dalam kehamilan. Anemia dalam kehamilan merupakan masalah kesehatan yang utama di negara berkembang dengan tingkat kesakitan tinggi pada ibu hamil di indonesia adalah 70%, artinya dari 10 ibu hamil, sebanyak 7 orang akan menderita anemia. Menurut data riset kesehatan dasar pada tahun 2013, prevalensi anemia ibu hamil di indonesia sebesar 37% mengalami peningkatan dari di tahun 2007 sebanyak 24,5%(Kemenkes RI 2014).} }