@thesis{thesis, author={ALIFATU ZAHRO LUTFI}, title ={GAMBARAN KEKUATAN OTOT PADA LANSIA PENDERITA STROKE DI I KOI NO SOTO SHURI CENTER OKINAWA JEPANG}, year={2021}, url={http://eprints.uhb.ac.id/id/eprint/314/}, abstract={Lansia dalam proses menua akan mengalami beberapa perubahan salah satunya perubahan morfologis. Perubahan morfologis menimbulkan masalah kekuatan otot yaitu penurunan kekuatan otot lansia. Penurunan kekuatan otot menyebabkan terjadinya penurunan kemampuan mempertahankan keseimbangan tubuh, resiko jatuh dan mengalami kesulitan beraktivitas sehari-hari. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran kekuatan otot pada lansia penderita stroke di I Koi No Soto Shuri Center Okinawa Jepang. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif. Populasi penelitian sebanyak 50 orang dengan sampel sebesar 30 orang yang diambil dengan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian ini meliputi kuesioner data demografi, dan lembar observasi pengukuran kekuatan otot (Medical Research Council Muscle Scale). Data diolah secara univariat dengan distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan Lansia sebagian besar pada kategori lanjut usia tua (75?90 tahun) sebanyak 19 orang (63,3%), berjenis kelamin perempuan sebanyak 19 orang (63,3%), menderita stroke lebih dari 1 tahun sebanyak 30 orang (100%). Sebagian besar mempunyai kekuatan otot leher pada kategori cukup sebanyak 18 orang (60,1%), kekuatan otot bahu pada kategori cukup sebanyak 14 orang (46,6%), kekuatan otot siku (Bisep) pada kategori cukup sebanyak 10 orang (33,3%), kekuatan otot siku (Trisep) pada kategori kurang sebanyak 11 orang (36,7%), kekuatan otot pinggang (Kuadrisep) pada kategori buruk sebanyak 10 orang (33,3%), dan kekuatan otot pinggang (Gastroknemius) pada kategori tidak berfungsi/buruk sebanyak 9 orang (30,0%). Kesimpulannya, lansia sebagian besar pada kategori lanjut usia tua, berjenis kelamin perempuan dan menderita stroke lebih dari 1 tahun, sebagian besar lansia mempunyai kekuatan otot leher, bahu, siku pada kategori cukup, sedangkan kekuatan otot pinggang pada kategori buruk.} }