@thesis{thesis, author={HESTI FITRAHATUN IKA}, title ={ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS DENGAN PREEKLAMPSIA BERAT DI RUANG TERATAI RSUD Hj. ANNA LASMANAH BANJARNEGARA}, year={2020}, url={http://eprints.uhb.ac.id/id/eprint/402/}, abstract={Masa nifas adalah (puerperium) dimulai sejak 2 jam setelah lahirnya plasenta sampai dengan 6 minggu (42 hari) setelah itu. Puerperium yaitu dari kata puer yang artinya bayi dan parous melahirkan. Jadi, puerperium berarti masa setelah melahirkan bayi yaitu masa pulih kembali, mulai dari persalinan selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti pra hamil (Rini dan Dewi, 2017). Preeklamsia Berat adalah sekumpulan gejala yang timbul pada wanita hamil, bersalin, dan nifas yang terdiri dari hipertensi, edema, dan protein uria yang muncul pada kehamilan 20 minggu sampai akhir minggu pertama setelah persalinan (Sukarni dan Margareth, 2013). Terdapat juga komplikasi preeklamsia yaitu kejang atau eklampsia, stroke, gangguan pembekuan darah dan gagal jantung (Anita, 2014). Maka perlu ditangani dengan segera supaya tidak terjadi komplikasi. Penelitian ini menggunakan metode 7 langkah varney yang terdiri dari pengkajian data, interpretasi data dasar, diagnosa potensial, antisipasi tindakan segera, perencana, pelaksanaan, dan evaluasi. Berdasarkan hasil yang didapat dari penelitian ini menunjukan ibu nifas dengan Preeklampsia Berat di ruang teratai RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara tidak terjadi eklampsia atau kejang.} }