@thesis{thesis, author={MARYUNIATUN MARYUNIATUN}, title ={ASUHAN KEPERAWATAN HAMBATAN MOBILITAS FISIK PADA PASIEN Ny.S DENGAN STROKE NON HEMORAGIK DI RUANG ANGGREK RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA}, year={2019}, url={http://eprints.uhb.ac.id/id/eprint/640/}, abstract={Penyakit stroke telah banyak mengakibatkan kecacatan seperti gangguan bergerak, gangguan berbicara, kemampuan dalam mengingat, proses berfikir dan juga kecacatan yang lain sebagai akibat timbulnya gangguan fungsi otak. Kelainan fungsi otak yang timbul harus ditangani secara cepat dan tepat (Muttaqin, 2008). Menurut World Health Organization (WHO), Data Amerika Serikat menunjukkan setiap 45 detik terjadi kasus stroke, dan setiap 4 detik terjadi kematian akibat stroke. Secara global stroke menduduki urutan kedua penyebab kematian, dan penyebab paling umum keenam dari kecacatan. Sekitar 15 juta orang menderita serangan stroke pertama setiap tahun, dengan sepertiga dari kasus ini atau sekitar 6,6 juta dapat mengakibatkan kematian. Di kawasan Asia tenggara terdapat 4,4 juta orang mengalami stroke (Pongantung et al., 2018). Prevalensi berdasarkan data riset diagnosis dokter di Indonesia angka kejadian stroke tertinggi ada di Provinsi Kalimantan timur dan di Yogyakarta yaitu sebanyak 14,7% per 1000 penduduk (Riskesdas, 2017). Berdasarkan hasil rekapitulasi data kasus penyakit tidak menular (PTM) di Puskesmas dan Rumah Sakit di Jawa Tengah pada tahun 2016, jumlah kasus stroke non hemoragik lebih banyak dibandingkan dengan kasus stroke hemoragik. Pada stroke non hemoragik yaitu sebanyak 27.302 kasus dan stroke hemoragik sebanyak 9.631 kasus (Dinkes Jawa Tengah, 2016).} }