@thesis{thesis, author={ERVINA DESI NATASYA}, title ={ASUHAN KEPERAWATAN HIPERTERMI PADA AN. S DENGAN THYPOID DI RUANG CEMPAKA RSUD Dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA}, year={2019}, url={http://eprints.uhb.ac.id/id/eprint/657/}, abstract={Data Centers for Disease Control (CDC) pada tahun 2014, diperkirakan sekitar 22 juta kasus demam thypoid dan 200.000 kematian yang berhubungan dengan demam thypoid terjadi di seluruh dunia setiap tahun serta sekitar 6 juta kasus lagi dengan demam paratifus diperkirakan terjadi secara tahunan. Secara global diperkirakan setiap tahunnya terjadi sekitar 21 juta kasus dan 222.000 penyebab kematian. Demam thypoid menjadi penyebab utama terjadinya mortalitas dan morbiditas di negaranegara berpenghasilan rendah dan menengah (WHO, 2016). Pakistan merupakan negara endemik demam thypoid dan penyakit ini merupakan penyebab kematian nomor empat, sebanyak 573,2 per 100.000 penduduk terserang demam thypoid, yang sebagian besar menyerang anak usia prasekolah (1-5 tahun), sedangkan di India dilaporkan sebanyak 340,1 per 100.000 penduduk menderita demam thypoid (Khan dkk., 2013) Indonesia juga merupakan negara endemik demam thypoid. Diperkirakan terdapat 800 penderita per 100.000 penduduk setiap tahun yang ditemukan sepanjang tahun. Penyakit ini tersebar di seluruh wilayah dengan insiden yang tidak berbeda jauh antar daerah (Widoyo, 2011). Berdasarkan sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR) Kemenkes bagian Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2PL), kasus demam thypoid di Jawa Tengah selama 3 tahun berturut-turut menempati urutan ke-tiga. Pada tahun 2014 terdapat 17.606 kasus, pada tahun 2015 terdapat 13.397 kasus, sedangkan pada tahun 2016 terdapat sebanyak 244.071.} }