@thesis{thesis, author={PRIYO UTOMO DWI}, title ={ASUHAN KEPERAWATAN KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI KURANG DARI KEBUTUHAN TUBUH PADA An.A DENGAN TB PARU DI DESA PEGANDEKAN KECAMATAN KEMANGKON}, year={2019}, url={http://eprints.uhb.ac.id/id/eprint/689/}, abstract={Mycobacterium tuberculosis adalah bakteri yang menyebabkan penyakit tuberkulosis (TB). Bakteri ini menyebar melalui udara yang masuk melalui kontak langsung dengan pasien. Pada anak, gejala yang biasa dialami adalah terjadinya batuk kronik yaitu batuk yang tidak berhenti selama 21 hari. Selain itu terjadinya demam selama kurang lebih 14 hari dengan suhu badan 39°C, berat badan menurun tanpa sebab walaupun sudah perbaikan gizi, serta mengalami anoreksia. Beberapa anak juga akan terlihat lesu dan kurang aktif bermain, bahkan akan mengalami diare selama 2 minggu (Puspitasari, 2015). Kecenderungan penurunan berat badan klien dengan tuberkulosis (TB) merupakan akibat dari gejala anoreksia yang menyebakan status gizi klien berkurang. Kondisi ini dapat memperburuk status gizi apabila tidak diimbangi dengan diet yang tepat. Malnutrisi yang terjadi akan memperburuk penyakit infeksinya, sehingga status gizi menjadi penyebab utama kegagalan pengobatan pada penderita TB (Lazulfa, 2016). Menurut World Health Organization (WHO), TB adalah salah satu dari 10 penyebab kematian dan penyebab utama dari satu agen infeksi (diatas HIV/AIDS). Angka kesakitan karena TB setiap tahunnya mencapai jutaan. Pada 2017, tuberkulosis (TB) menyebabkan 1,3 juta kematian diantara orang HIV-negatif dan ada 300.000.00 kematian tambahan dari TB diantara orang HIV-positif (WHO, 2017).} }