@thesis{thesis, author={RAMADHANI GHINI}, title ={ASUHAN KEPERAWATAN RISIKO KETIDAKSTABILAN KADAR GLUKOSA DARAH PADA NY. P DENGAN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUANG ANGGREK RSUD dr. R GOETENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA}, year={2019}, url={http://eprints.uhb.ac.id/id/eprint/700/}, abstract={Menurut International of Diabetic Ferderation (IDF, 2012) angka kejadian Diabetes Melitus (DM) sebanyak 371 juta jiwa dengan 95% mengalami DM tipe 2, sedangkan pada tahun 2013 menyebutkan presentasi DM di dunia sebanyak 1,9% dan menjadikan penyakit ini sebagai penyebab kematian nomor 7 di dunia (Fatimah, 2015). Menurut International of Diabetic Ferderation (IDF, 2015) sebanyak 8,9% dari seluruh penduduk di dunia atau sekitar 378 juta kasus menderita Diabetes Melitus. Kematian yang disebabkan oleh Diabetes Melitus yaitu sebanyak 5 juta kasus di seluruh dunia. Satu dari sebelas dewasa diperkirakan menderita Diabetes. Diperkirakan pada tahun 2040 satu dari sepuluh dewasa mengalami diabetes. DM merupakan penyakit sistemis, kronis, dan multifaktorial yang dicirikan dengan hiperglikemi (Baradero dkk, 2009). DM merupakan sekelompok kelainan metabolik akibat adanya kenaikan kadar glukosa darah dalam tubuh (Kumar et al., 2013). Kadar glukosa darah normalnya berkisar antara 70 ? 120 mg/dL, pada penderita DM ditemukan tanda seperti kadar Glukosa Darah Sewaktu (GDS) >200 mg/dL, Gula Darah Puasa (GDP) >126 mg/dL, atau tes toleransi glukosa oral >200 mg/dL, disertai gejala trias klasik yaitu poliuria, polidipsi, dan polifagi menurut (Yasmara et al. 2016).} }