@thesis{thesis, author={DWI PRATIWI AMALIA}, title ={ASUHAN KEPERAWATAN NYERI KRONIS PADA NY. D DENGAN HIPERTENSI DI DESA KALIKESUR}, year={2018}, url={http://eprints.uhb.ac.id/id/eprint/750/}, abstract={Nyeri adalah sensori subyektif dan emosional yang tidak menyenangkan yang dikaitkan dengan kerusakan jaringan actual dan potensial atau menggambarkan kondisi terjadinya kerusakan. Terdapat berbagai teori yang berusaha menggambarkan bagaimana nosireseptor dapat menghasilkan rangsang nyeri. Sampai saat ini dikenal berbagai teori yang mencoba menjelaskan bagaiman nyeri dapat timbul namun teori Gate control theory dianggap paling relevan (Tamsuri, 2007). Nyeri umumnya dibagi menjadi dua yaitu nyeri akut dan nyeri kronik, nyeri akut merupakan nyeri yang berlangsung dari beberapa detik hingga kurang dari 6 bulan biasanya dengan awitan tiba-tiba dan umumnya berkaitan dengan cidera fisik. Nyeri akut biasanya menurun sejalan dengan terjadinya penyembuhan (Meliala & Suryamiharja, 2007). Sedangkan nyeri kronik adalah nyeri konstan atau intermiten yang menetap sepanjang suatu periode waktu. Nyeri ini berlangsung diluar waktu penyembuhan yang diperkirakan dan sering tidak dapat dikatakan awitan yang ditetapkan dengan tepat dan sering sulit untuk diobati karena biasanya nyeri ini tidak memberikan respon terhadap pengobatan yang diarahkan pada penyebabnya ( Wright & Baxter, 2007)} }